Category Archives: Bounce

Membahas semua hal yang berkaitan dengan email yang terpantul

4
October2021

Ketika Anda sedang melakukan blasting email marketing, ada kemungkinan sebagian dari email Anda tidak terkirim.

Padahal, Anda sudah memastikan koneksi internet dan segala penulisan email di database Anda benar.

Namun, tetap saja, sebagian dari email tersebut tidak terkirim.

Jika Anda mengalami hal tersebut, Anda menjumpai apa yang dinamakan dengan bounce.

Dalam email marketing, bounce ialah keadaan di mana email tidak dapat terkirim atau diterima.

Seringkali, titik permasalahan bounce terletak pada email atau server sang penerima email.

Penyebab bounce sendiri beragam, namun bisa diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yakni hard bounce dan soft bounce.

Jika email Anda “terpantul” ketika melakukan blasting, penyebabnya bisa jadi di antara 2 kategori ini.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang bounce, penyebabnya, hingga apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasi maupun mencegah bounce terjadi, semuanya akan dibahas di artikel ini.

Continue reading Perbedaan Hard Bounce dan Soft Bounce dalam Email Marketing dan Cara Mencegahnya

9
February2016
Benefit Kampanye Email Marketing
Benefit Kampanye Email Marketing

Menurut penelitian Thrive, 83 persen pelanggan terpengaruh pada brand yang mereka lihat di email newsletter. Marketers disinyalir menerima $44.25 untuk setiap Dollar yang diinvestasikan dalam kampanye email marketing. Email marketing adalah salah satu metode pemasaran yang terbaik untuk mendapatkan lead bisnis dan memiliki ROI yang sangat tinggi. Benefit yang diperoleh dari kampanye email marketing dengan email newsletter tampaknya tak terhitung jumlahnya. Kendati demikian, semua hal tersebut telah disederhanakan ke dalam tujuh poin berikut ini. Continue reading 7 Benefit yang Diperoleh dari Kampanye Email Marketing

25
June2015

6 Hal penting reputasi email marketing

Langkah pertama untuk membantu memastikan deliverability email adalah reputasi. Dalam dunia email marketing, reputasi pengiriman mengacu pada sekumpulan perhitungan spesifik yang secara langsung berhubungan dengan praktik pengiriman email Anda. Email dari pengirim dengan reputasi yang baik dapat terkirim dan pengirim dengan reputasi yang buruk diblokir atau email yang dikirimkan jatuh dalam folder “sampah”.

Reputasi pengiriman yang kuat, seperti branding atau reputasi personal yang hebat dibangun dalam waktu yang lama. Dalam rangka membangun reputasi yang kuat, amati dan patuhi 6 hal berikut:

  1. Relevan, Format email yang baik: Mengirim email marketing berkualitas yang ingin diterima oleh subscribers Anda adalah dasar dari reputasi pengiriman (dan branding) yang baik. Pastikan bahwa recipients Anda ingin menerima email Anda dengan menerapkan opt-in yang jelas selama proses subscriptions dan pastikan untuk mengirim konten yang relevan dan menarik. Jadi, pastikan HTML Anda sudah sesuai format. 
  1. Jumlah yang Konsisten: Berapa banyak email yang Anda kirim? Apakah Anda mengirimi jumlah email yang sama setiap minggu atau setiap bulan, ataukah jadwal pengiriman email Anda sudah tertata? Jumlah konsistensi yang berbasiskan preferensi subscriber adalah kunci pertimbangan bagi ISP. 
  1. Sedikit Komplain: Apakah subscribers Anda mengkomplain atau menandai email Anda sebagai “sampah” atau “spam”? Biarpun hanya sedikit peningkatan komplain dapat menyebabkan sender score email Anda turun yang kemudian dapat membuat email Anda diblokir oleh ISP. Menjaga rating komplain Anda tetap rendah (kurang dari 0,1% dari email yang dikirim dan diterima oleh ISP) sangatlah penting. 
  1. Hindari Jebakan Spam: Mengirim, bahkan hanya pada satu jebakan spam atau “honey pot” dapat secara langsung menjatuhkan reputasi Anda dan menyebabkan masalah deliverability. Jika Anda mengirim ke sebuah jebakan spam (sebuah alamat email diaktifkan oleh ISP untuk menangkap pelaku spam), itu artinya Anda ikut andil dalam email address harvesting (sebuah praktik ilegal) atau kebersihan contact list email Anda lemah. Melakukan segala cara agar terhindar dari jebakan spam sangatlah penting – membangun contact list email, menjaganya agar tetap bersih dan tidak membeli contact list email adalah permulaan yang paling baik. 
  1. Bounce Rate Rendah: Reputasi yang baik juga berarti bahwa hanya sepersekian persen dari email Anda yang kena bounce kembali atau dikembalikan oleh ISP karena akun tersebut sudah lama tidak aktif, kotak surat sedang penuh, atau penerima sedang tidak di tempat. Jika email Anda banyak yang di bounce kembali, itu artinya subscribers Anda tidak tertarik dengan Anda dan Anda tidak memiliki waktu yang tepat dengan mereka. Ini juga memiliki tanda bahwa praktik dari kebersihan contact list email Anda tidak sesuai dengan standar industri pada umumnya. Ini membuat email Anda terlihat seperti spam bagi ISP dan akhirnya email Anda tidak dikirim. Menjaga bounce rate tetap rendah dengan mengimplementasi prosedur agar segera menghilangkan alamat email yang tidak valid sangatlah perlu. 
  1. Tidak Masuk Pada Blacklist atau Daftar Hitam: Muncul hanya pada salah satu daftar hitam terkemuka sudah cukup membuat Anda diblokir oleh beberapa ISP. Pengirim dengan sedikit komplain, yang sama sekali jauh dari jebakan spam, dan yang mengirim email secara konsisten pada umumnya tidak akan didaftar-hitamkan. Bagaimanapun, jika Anda ternyata terkena daftar hitam, memiliki reputasi pengiriman email yang baik akan membantu Anda meyakinkan administrator untuk menghapus IP Anda dari daftar hitam mereka.

Reputasi email tentunya sangat peting untuk masa depan bisnis Anda. Tingkatkan reputasi email marketing Anda dan kirim kampanye Anda dengan free email marketing dari DocoBlast.

1
June2015
Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing
Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing

Ada banyak hal yang bisa dibicarakan ketika berurusan dengan cara melakukan email marketing yang baik. Kita bisa menghabiskan berhari-hari membicarakan tentang komponen-komponen paling penting dari email marketing, kesalahan-kesalahan email marketing yang umum dilakukan, dan contoh-contoh email marketing yang hebat. Tapi pada akhirnya, tidak ada artinya seberapa hebat email Anda jika Anda tidak bisa melihat hasil dari upaya yang telah Anda lakukan.

Karena itu, mari kita lihat beberapa indikator yang perlu ditelusuri oleh setiap pelaku email marketing.

1) Click-through Rate

Click-through rate (CTR) mungkin adalah jawaban pertama yang akan Anda dapat ketika bertanya kepada seorang pelaku email marketing, indikator apa yang mereka telusuri. Sebagian orang menyebutnya indikator email marketing “harian”, karena indikator ini memungkinkan Anda menghitung kinerja setiap email yang Anda kirim. Dari sana, Anda bisa menelusuri bagaimana CTR Anda berubah dari waktu ke waktu.

CTR merupakan indikator yang sangat penting karena memberikan pengetahuan langsung tentang berapa banyak orang dalam contact list Anda yang  membentuk engagement dengan konten Anda dan tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentang brand atau penawaran Anda.

2) Tingkat Konversi

Setelah seorang penerima email mengklik sebuah link dalam email Anda, tujuan berikutnya adalah membuat mereka tertarik pada penawaran Anda – dengan kata lain, mengambil tindakan yang telah disarankan oleh email Anda. Sehingga jika Anda mengirim sebuah email untuk menawarkan peluang bagi audiens Anda untuk men-download, misalnya ebook gratis, maka Anda bisa mempertimbangkan setiap orang yang benar-benar men-download ebook tersebut sebagai sebuah konversi.

Karena definisi sebuah konversi terkait langsung dengan call-to-action pada email Anda, dan call-to-action Anda harus terkait langsung pada tujuan keseluruhan email marketing Anda, maka tingkat konversi merupakan salah satu indikator paling penting untuk menentukan sejauh mana Anda telah mencapai tujuan-tujuan Anda.

3) Bounce Rate

Bounce rate mengukur persentase total email terkirim yang tidak bisa masuk ke dalam inbox penerima. Ada dua jenis bounce email yang perlu ditelusuri, yaitu hard bounces dan soft bounces.

Soft bounces adalah akibat dari sebuah masalah sementara pada alamat email yang valid, seperti inbox penuh atau masalah dengan server penerima. Server penerima biasanya menampung dahulu email ini untuk kemudian dikirimkan kembali setelah masalah teratasi. Anda juga bisa mencoba mengirim ulang pesan email Anda ke alamat yang mengalami soft bounces.

Hard bounces adalah akibat dari alamat email yang tidak valid, tertutup, atau justru tidak ada. Emails seperti ini tidak akan pernah berhasil terkirim. Anda harus segera menghapus alamat-alamat email yang mengalami hard bounces dari contact list Anda, karena penyedia layanan internet (ISP) menggunakan bounces rate sebagai salah satu faktor kunci untuk menentukan reputasi IP pengirim email. Dengan memiliki begitu banyak hard bounces bisa membuat perusahaan Anda terlihat seperti tukang spam di mata ISP.

4) Tingkat Pertumbuhan List

Selain indikator call-to-action (CTR, tingkat konversi), Anda juga perlu memperhatikan pertumbuhan dan kehilangan dalam list Anda. Tentu tujuan Anda adalah menumbuhkan contact list untuk memperluas jangkauan, mengekspansi audiens, dan memposisikan diri Anda sebagai seorang pemimpin industri yang kuat. Tetapi faktanya, secara alami akan ada alamat email tertentu yang menjadi “layu” dalam list Anda, dan akan kadaluwarsa sekitar 25% setiap tahun – yang berarti bahwa lebih penting untuk memperhatikan pertumbuhan list subscriber Anda dan mempertahankannya pada ukuran yang sehat.

5) Tingkat Email Sharing/Forwarding

Persentase dimana penerima email Anda mem-forward atau membagikan email Anda dengan orang lain mungkin tidak tampak begitu signifikan, tetapi ini merupakan salah satu indikator terpenting yang perlu ditelusuri.

Mengapa? Karena dengan inilah Anda menghasilkan kontak-kontak baru. Kumpulan orang dalam contact list Anda sudah otomatis masuk dalam database. Sehingga ketika konversi masih menjadi fokus utama, ini tidak akan membantu Anda dalam menarik leads baru. Dorong para pembaca Anda untuk meneruskan email Anda ke seorang teman atau rekan jika mereka menganggap kontennya bermanfaat, dan mulailah telusuri berapa banyak orang baru yang bisa Anda tambahkan ke database Anda dengan cara ini.

6) ROI (Laba atas investasi) keseluruhan

Seperti halnya setiap marketing channel, Anda harus mampu menentukan nilai ROI (laba atas investasi) keseluruhan dari email marketing Anda. Jika Anda belum melakukannya, buatlah sebuah sistem dimana Anda memberikan nilai-nilai berbeda kepada berbagai tipe leads berdasarkan kemungkinan mereka menghasilkan pendapatan untuk perusahaan Anda.

Berapa banyak dari setiap tipe leads ini yang Anda hasilkan lewat email marketing? Bagaimana ini bisa diterjemahkan menjadi pendapatan potensial? Pendapatan aktual? Ini adalah jenis-jenis indikator yang akan membantu menunjukkan kepada bos dan tim penjualan Anda seberapa bernilai email marketing.

Tentukan Indikator Yang Mau Digunakan

Apapun tujuan Anda (dan tentunya bisa lebih dari satu), hal berikutnya yang Anda perlu lakukan adalah menentukan indikator mana yang akan Anda gunakan untuk meraih tujuan email marketing.

Telusuri semua indikator ini dalam pekerjaan Anda, dan mulailah dengan free email marketing.

19
May2015
Perbedaan hard bounce dan soft bounce
Perbedaan hard bounce dan soft bounce

Jika Anda baru mempelajari tentang email marketing, Anda akan menemukan begitu banyaknya istilah baru yang perlu dipelajari. Beberapa dari istilah yang mungkin paling sering dibicarakan dan penting untuk dipahami adalah “hard bounces” dan “soft bounces”.

Dari namanya saja Anda akan tahu bahwa istilah-istilah ini berkaitan dengan deliverability email. Yang satunya buruk permanen, dan satunya buruk juga, tapi tidak permanen. Seringkali kedua istilah ini dicampurkan satu sama lain tanpa memberikan pembedaan yang tepat.

Karena hard bounces dan soft bounces adalah dua dari satuan ukuran (metrik) email marketing yang paling penting untuk ditelusuri, maka berikut penjelasan singkat terhadap kedua istilah email marketing ini.

Hard Bounces vs. Soft Bounces: Apa bedanya? 

Ketika sebuah email mengalami bounce (terpantul) secara umum, maka itu berarti bahwa email tersebut tidak terkirim ke inbox yang dituju. Istilah “Hard” dan “Soft” mengindikasikan dua pengelompokkan dari ketidakterkiriman tersebut, yang satu permanen, yang satu tidak permanen.

  1. Hard Bounce adalah sebuah email yang tidak bisa terkirim karena alasan permanen. Penyebab umumnya adalah alamat email yang dituju palsu, domain email bukan domain yang sebenarnya, atau mungkin server penerima email tidak menerima email. Ada banyak alasan mengapa email bisa mengalami hard bounce, tetapi intinya adalah bahwa email tersebut tidak terkirim karena kegagalan permanen. Anda perlu segera menghapus semua alamat email yang mengalami hard bounce dari contact list Anda.
  2. Soft Bounce adalah keadaan ketika email tidak bisa terkirim karena masalah sementara. Penyebab umumnya adalah inbox yang dituju penuh atau file email yang terlalu besar, dan beberapa alasan lainnya. Jika Email Service Provider (ESP) mendapatkan soft bounces pada sebuah email yang dikirim, kebanyakan ESP akan berhenti mencoba mengirim email ke alamat tersebut dalam beberapa hari. Tetapi Anda harus terus mengawasi alamat-alamat email ini – jika Anda menemukan bahwa masalah yang sama terus terjadi dari waktu ke waktu, maka sebaiknya alamat-alamat email tersebut dihapus.

Tip : Cobalah untuk mempertahankan total bounce rate di bawah 2% — jika jauh lebih tinggi dari itu maka Anda mempunyai masalah dalam deliverability.

Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa Hard bounces = kegagalan pengiriman permanen. Soft bounces = kegagalan pengiriman sementara.

Menjaga angka mereka tetap rendah tidak sesulit kelihatannya, bukan? Tetapi jangan kemudian digampangkan begitu saja, karena isu bounce adalah hal yang krusial untuk keberhasilan email marketing Anda.

Cukup untuk teori, saatnya untuk praktek. Pelajari hasil kampanye email Anda sendiri menggunakan free email marketing !

13
April2015
Bounced Email
Bounced Email

Semua sudah Anda lakukan. Anda merancang kampanye, membuat newsletter, lalu mengirimnya… dan kemudian ketika Anda mengecek laporan email, Anda melihat bahwa email tersebut “terpantul”, atau seringnya disebut bounce email.

Jika demikian, itu berarti email Anda tidak pernah mencapai inbox penerima yang diinginkan.

Continue reading 6 Alasan Mengapa Email Anda Mengalami “Bounce” (Dan Bagaimana Cara Mengurangi Bounce Rate)

13
April2015
Bounce Emails
Bounce Emails

Bounce email dalam email marketing diibaratkan seperti piring-piring kotor yang menumpuk di dapur. Kita tidak bisa mengabaikannya sejenak pun karena cepat atau lambat jumlahnya akan semakin banyak menumpuk. Meskipun penanganan bounce email mungkin bukan bagian yang paling menyenangkan dari strategi online marketing, namun memelihara contact list yang bersih sangat penting agar kampanye digital kita berjalan sukses dengan tingkat respons yang baik. Continue reading Semua Hal yang Perlu Diketahui Seputar Bounce Email