All posts by Sheani

18
June2015
Fitur Unsubscribe
Fitur Unsubscribe

Jangan Pernah Meremehkan Unsubscribe Link

Jika pelanggan kita mengeklik tautan untuk berhenti berlangganan, hampir bisa dipastikan bahwa kita akan kehilangan pelanggan. Namun, hal itu juga dapat membuat kita berpikir lebih dalam tentang mengapa banyak pelanggan yang melakukan unsubscribe terhadap layanan yang tersedia. Ada banyak cara untuk menghindari opt-out (nama lain berhenti berlangganan – pen), tetapi tidak ada cara yang benar-benar tepat untuk menempatkan (atau bahkan menghilangkan) unsubscribe link yang dapat menyelamatkan kita dari klien yang mulai hilang ketertarikan pada servis atau produk kita. Continue reading Pentingnya Unsubscribe Link

12
June2015
10 Tips Dasar untuk Menghindari Folder Spam
10 Tips Dasar untuk Menghindari Folder Spam

Ketika Anda menelusuri blog ini, Anda akan sering menemukan topik tentang deliverabilitiy email. Mengapa kami terus mengungkit hal ini, karena deliverability merupakan poin yang sangat krusial bagi kesuksesan email marketing, baik jangka panjang maupun pendek. Mirip dengan Google yang terus meningkatkan algoritma pencariannya untuk memberikan hasil terbaik, kami juga terus membenahi deliverability dan memastikan bahwa email klien sudah terkirim. Karena itu, kami membagikan beberapa petunjuk untuk membantu memastikan bahwa email Anda mencapai Inbox.

Continue reading 10 Tips Dasar Untuk Menghidari Folder Spam

9
June2015
12 Contoh Email Marketing Yang Baik
12 Contoh Email Marketing Yang Baik

Biasanya kita memerlukan inspirasi untuk melakukan pekerjaan kita dengan lebih baik. Tidak jadi masalah apakah Anda seorang master marketing dan memahami teknologi yang terus berkembang atau seorang pemula yang baru saja memulai marketing, kita semua memerlukan contoh-contoh yang luar biasa. Ini akan membantu kita lebih kreatif, menjadikannya sebagai eksperimen, dan meningkatkan marketing kita sendiri.

Biasanya inspirasi mudah didapat karena kebanyakan konten marketing bisa diakses semua orang. Anda bisa mencari di internet atau di jejaring sosial untuk melihat apa yang sedang diperbincangkan oleh koneksi-koneksi Anda.

Tetapi ada satu saluran marketing yang benar-benar sulit untuk menemukan contoh yang baik, yaitu email. Tidak ada yang biasa tentang email – umumnya Anda perlu berlangganan dulu ke sebuah contact list untuk menemukan contoh-contoh email yang bagus. Bahkan jika Anda sudah subscribe ke emailemail yang bagus, mereka sering memborbardir Anda hari demi hari, sehingga cukup sulit untuk menemukan yang luar biasa diantara emailemail itu.

Karena cukup sulit untuk menemukan contoh-contoh email marketing yang baik, maka artikel kali ini akan menyediakannya untuk Anda. Silahkan baca terus untuk menemukan sejumlah email yang keren dan mengetahui hal-hal apa yang membuatnya luar biasa – atau cukup scroll ke bawah untuk mendapatkan kesan umum dari masing-masing contoh.

Berikut ini adalah 12 contoh email marketing terbaik yang kami kutip dari HubSpot:

1. Warby Parker

Subject dari email ini adalah: “Uh-oh, your prescription is expiring.

Contoh email dar Warby Parker
Contoh email dar Warby Parker

Ini adalah contoh pemicu email yang cerdas. Anda akan senang karena Warby Parker mengingatkan Anda tentang resep kacamata yang akan segera kadaluarsa dan perlu diperbaharui.

Lihat juga cara marketing mereka dibagian bawah email: Jika Anda tidak tahu ke mana harus pergi untuk memperbaharui subscription Anda, maka informasi bagi seorang optometris (pemeriksa mata) tepat dalam email. Dengan begitu seolah-olah tidak ada alasan untuk tidak berbelanja kacamata yang baru.

2. Charity: Water

Saat orang berbicara tentang email marketing, banyak dari mereka yang lupa menyebutkan email transaksional. Ini adalah jenis email otomatis yang masuk ke dalam inbox Anda setelah melakukan tindakan tertentu di sebuah website. Kontennya bisa apa saja mulai dari mengisi sebuah form sampai membeli sebuah produk.

Ketika seseorang menyumbang ke sebuah proyek, uang yang mereka sumbangkan akan menempuh banyak rute terlebih dahulu. Kebanyakan kegiatan amal tidak menjelaskan tentang rute tersebut sama sekali – Charity: Water menggunakan emailemail otomatis untuk menunjukkan kepada donor bagaimana uang yang mereka berikan mengalir dari waktu ke waktu. Dengan timeline proyek dan jadwal yang menyertai, walaupun Anda tidak benar-benar membaca email – Anda langsung tahu dimana Anda berada dalam proses keseluruhan.

contoh email dari Charity: water
contoh email dari Charity: water

3. BuzzFeed

Pertama-tama, BuzzFeed memiliki subject email yang ditulis dengan keren dan teks pra-tampil (teks berwarna abu di samping subject email). Subject email yang digunakan selalu singkat dan memikat – yang cocok sempurna dengan konten BuzzFeed. Banyak yang sangat suka dengan ide teks pra-tampil yang melengkapi subject email.

Sebagai contoh, jika subject email adalah pertanyaan, maka teks pra-tampilnya adalah jawaban. Atau jika subject email adalah sebuah perintah (seperti contoh di bawah), maka teks pra-tampilnya tampak seperti pikiran logis berikutnya setelah teks tersebut:

contoh email 3
Subject email

 

Ketika Anda membuka email, isinya juga luar biasa. Perhatikan teks alternatif yang terdapat dimana logo BuzzFeed dan gambar pertama seharusnya berada. Email tersebut masih menyampaikan apa yang ingin disampaikan – dan terlihat sangat baik – terlepas dari apakah Anda mengaktifkan gambar atau tidak. Ini adalah sesuatu yang harus ada dalam setiap email marketing .

Tanpa gambar:

Contoh email BuzzFeed tanpa gambar
Contoh email BuzzFeed tanpa gambar

Dengan gambar:

Contoh email BuzzFedd dengan gambar
Contoh email BuzzFedd dengan gambar

4. Canva

Yang menarik dari email Canva adalah kesederhanaannya. Ketika email tersebut muncul dengan konsep desain baru, mereka memungkinkan para subscriber mereka tahu dengan mengirimkan sebuah email seperti yang Anda lihat di bawah ini.

 

Contoh email dari Canva
Contoh email dari Canva

Masing-masing memberikan deskripsi singkat, menunjukkan pra-tampil, dan kemudian mendorong pembaca untuk mencobanya sendiri.

5. Birchbox

Subject email yang berasal dari layanan subscription produk kecantikan Birchbox berbunyi: “Kami Melupakan Sesuatu di Box Februari Anda!

Tentu saja, mereka sebenarnya tidak lupa untuk memberikan kode diskon tersebut dalam box nya – tetapi itu adalah sebuah cara cerdas untuk mendapatkan perhatian.

Contoh email BIRCHBOX
Contoh email BIRCHBOX

6. Cook Smarts

Perusahaan ini mengirim resep masakan enak dalam bentuk rencana hidangan ke dalam inbox subscriber setiap minggu. Email yang dikirim memiliki layout yang sangat apik: Setiap email mengandung tiga sesi berbeda (satu untuk menu, satu untuk tutorial dapur, dan satu untuk tip). Ini berarti Anda tidak harus mencari sendiri bagian paling menarik dari tulisan-tulisan blog mereka – Anda tahu persis dimana harus mencari setelah satu atau dua email.

Selain itu ada ajakan  “Forward To A Friend” pada bagian kanan atas email. Email seperti ini sangat mungkin untuk di-forward banyak orang.

Contoh email Cook Smart
Contoh email Cook Smarts

7. Dropbox

Mungkin sulit bagi Anda untuk menyukai sebuah email dari perusahaan yang belum pernah Anda gunakan produknya. Tetapi Dropbox menemukan sebuah cara untuk membuat emailkembali lagi ke kami!”-nya menawan dan lucu.

Mereka juga selalu mempertahankan emailnya singkat dan cantik untuk menekankan pesan bahwa mereka tidak ingin mengganggu, mereka hanya ingin mengingatkan penerima bahwa mereka ada dan mengapa mereka bisa membantu.

Ketika mengirim jenis-jenis email seperti ini, Anda bisa memasukkan sebuah insentif bagi penerima untuk datang kembali menggunakan layanan Anda, seperti kupon yang ada batas kadaluwarsanya.

Contoh email dari Dropbox
Contoh email dari Dropbox

8. Paperless Post

Bagian header dari email ini sangat menarik. Pertama, ia memberikan ajakan-ajakan yang jelas termasuk rasa adanya urgensi : “Yang Pertama Dari Yang Utama : Kirim Kartu Kepada Ibu!

Kemudian, bagian sub-header menanyakan sebuah pertanyaan yang memaksa penerima untuk berpikir kepada diri mereka sendiri. “Kau tidak mungkin melupakan Hari Ibu, kan?

Di bawah isian ini, desain grid sederhana yang mudah untuk dilihat sekilas dan cukup menarik secara visual. Klik pada salah satu diantara kartu tersebut dan Anda akan langsung diarahkan ke halaman pembelian.

contoh email dari Paperless Post
contoh email dari Paperless Post

9. Stitcher

Manusia haus akan pengalaman personal. Ketika email tampak dibuat khusus untuk Anda, Anda akan merasa spesial – Anda tidak mendapatkan apa yang didapatkan setiap orang. Anda mungkin merasa seperti perusahaan mengirimi Anda email yang mengerti kondisi Anda, mereka peduli tentang preferensi Anda dan itu membuat Anda senang!

Itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menyukai EmailDirekomendasikan untuk Anda” dari Stitcher tentang aplikasi radio show/podcast. Banyak orang cenderung mendengarkan episode-episode dari podcast yang sama meskipun bercabang ke episode yang lain. Tetapi konten Stitcher menginginkan pembaca untuk menemukan (dan subscribe) semua konten hebat lainnya yang mereka punya – dan hanya kmungkinan kecil bagi pembaca untuk tidak tertarik.

Email ini juga tampaknya menjadi contoh penggunaan desain responsif yang sangat brilian. Warnanya cerah, dan tidak begitu sulit untuk melakukan scroll dan klik – perhatikan bahwa call-to-action yang ada cukup besar untuk disentuh dengan jari.

COntoh email dari Stitcher
Contoh email dari Stitcher

10. Turnstyle Cycle

Ketika seseorang menerima email dari spin studio TurnStyle Cycle, mereka akan merasa sedang membaca email dari seorang teman baik.

Dengan desain yang diperhatikan, mereka mempertahankan email yang dikirim tetap sederhana: sebuah header brand diikuti dengan teks biasa dan footer sederhana. Tetapi yang menarik perhatian adalah isinya. Sangat ramah dan tulus: “Kami tahu Anda sibuk dan tidak ingin Anda kehilangan sesuatu:” “Silakan beritahu kami jika kami bisa membantu mengakomodasi;” “Jangan sungkan menghubungi kami – kami ingin membantu 🙂“. Ditambah mereka memberikan kepada pembaca rincian-rincian yang perlu diketahui – pengingat apa yang pernah didaftar dan kapan, dan nomor telepon untuk menjangkau mereka.

Contoh email dari
Contoh email dari Turnstyle Cycle

11. Poppin

Menawarkan kupon dan diskon lewat email adalah sarana yang efektif untuk memperoleh sekaligus mempertahankan customer, karena siapa yang tidak ingin menghemat uang?

Warna yang cerah dan tebal serta jenis huruf yang lunak sangat serasi dengan branding mereka yang modern dan sejuk, dan desainnya juga sederhana dengan empat call-to-action.

Contoh email dari Popin
Contoh email dari Poppin

12. Drybar

Terkadang, email yang terbaik memiliki desain yang paling sederhana. Email seperti ini sangat mudah ditelusuri, sehingga memudahkan bagi pembaca untuk mencerna apa yang disampaikan dalam email tersebut. Isinya sederhana tetapi cerdas dan serasi dengan brand mereka.

Karena tujuan email ini memberitahu sebuah produk baru dan bukan untuk mengonversi seseorang menjadi lead atau customer, maka batasi informasi hanya sampai disitu.

Contoh email dari Drybar
Contoh email dari Drybar

12 poin di atas adalah contoh email yang paling menarik yang bisa Anda jadikan referensi. Anda bisa menerapkan ide-ide tersebut untuk kampanye email berikutnya, atau mencoba free email marketing jika belum menjadi DocoBlast customer.

Have fun with email marketing and good luck!

3
June2015
Mengoptimalkan Click Through Rate
Mengoptimalkan Click Through Rate

Click Through Rate — mari kita singkat menjadi CTR — adalah salah satu indikator utama yang menunjukkan keterlibatan audiens target Anda. CTR menyediakan informasi yang bernilai, baik email marketing Anda memang sukses atau masih membutuhkan beberapa perkembangan. Karena itu, Anda perlu benar-benar memahami apa itu CTR, apa yang bisa dilakukannya, dan bagaimana mengoptimalkannya.

Apakah itu Click Through Rate ?

CTR adalah perbandingan jumlah klik pada link dalam email dengan jumlah email yang dibuka penerima. CTR tidak hanya tergantung pada call to action (ajakan untuk bertindak), subject email (yang paling mempengaruhi open rate email) dan shiny copy. Beberapa hal kecil seperti posisi link, waktu pengiriman, panjang email, dll, memainkan peran yang besar dalam menentukan nilai CTR. Faktor-faktor eksternal ini memainkan peran yang jauh lebih besar daripada yang Anda pikirkan.

Apa yang bisa dilakukan Click Through Rate terhadap kampanye email Anda?

Rata-rata CTR adalah statistik pertama yang akan dilirik untuk mengukur efisiensi dari sebuah kampanye email – kemungkinan setelah melirik nilai open rate-nya. Kampanye email yang baik akan memiliki click through rate yang lebih tinggi. Tapi jika nilai CTR Anda rendah, tidak bisa langsung dipastikan kampanye email tersebut buruk karena rata-rata CTR sangat bergantung pada fungsi dan jenis newsletter Anda.

Jika Anda menjual produk kepada customer langsung, yang berarti bisnis Anda masuk dalam kategori B2C, nilai rata-rata CTR bisa dimulai dari 2-3%.

Jika bisnis Anda masuk dalam kategori B2B (business-to-business), nilai rata-rata CTR umumnya lebih tinggi, bisa dimulai dari 5%.

Jika nilai CTR Anda rata-rata atau lebih rendah dari rata-rata, Anda perlu menganalisa dan melakukan perubahan kecil yang berdampak besar. Mulailah dengan menganalisa, apakah email Anda memuat terlalu banyak konten yang membuat pengguna merasa tidak punya alasan untuk mengklik lebih lanjut, apakah call to action di dalam email sudah kuat, atau apakah posisi link mudah ditemukan, dsb.

Taktik umum yang dapat meningkatkan nilai click through rate

Ada 2 cara yang bisa Anda pilih untuk meningkatkan CTR :

  • Pertama, Anda bisa melihat ulang kampanye-kampanye yang telah memberikan hasil terbaik untuk Anda dan cobalah untuk meniru cara itu lagi. Cara ini memang tidak selalu berhasil, tapi bisa menjadi penyelamat sementara untuk kampanye Anda. Disisi lain, melihat ulang itu baik karena Anda jadi bisa melihat kembali email Anda secara baru dengan banyak pengalaman.
  • Kedua, Anda bisa mengambil jalan yang lebih berat dengan mencoba memperbaiki kampanye secara keseluruhan. Buat konten Anda lebih menarik; kirimkan newsletter email yang benar-benar relevan saja, dan buatlah call to action yang lebih kuat sehingga klien tahu apa tindakan yang Anda inginkan dari mereka. Beri alasan yang tepat mengapa mereka harus mengklik dan melanjutkan ke website Anda.

Pada dasarnya, Anda harus memberi perhatian lebih pada konten. Menaruh lebih banyak link memang dapat meningkatkan CTR – survei membuktikan menaruh sebuah link tambahan dapat meningkatkan jumlah klik 25% lebih banyak. Tetapi, ini tidak berarti bahwa Anda harus mengisi email Anda penuh dengan link. Itu sangat tidak berkelas.

Ingatlah bahwa dalam bisnis ini Anda ditakdirkan untuk bertarung demi setiap klik! Gunakan semua yang Anda bisa dan keluarkan senjata pamungkas Anda, karena hasil yang dapat Anda raih sangat berharga.

Ingin mendapat data hasil email marketing dengan detail? Anda bisa memulainya dengan free email marketing!

1
June2015
Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing
Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing

Ada banyak hal yang bisa dibicarakan ketika berurusan dengan cara melakukan email marketing yang baik. Kita bisa menghabiskan berhari-hari membicarakan tentang komponen-komponen paling penting dari email marketing, kesalahan-kesalahan email marketing yang umum dilakukan, dan contoh-contoh email marketing yang hebat. Tapi pada akhirnya, tidak ada artinya seberapa hebat email Anda jika Anda tidak bisa melihat hasil dari upaya yang telah Anda lakukan.

Karena itu, mari kita lihat beberapa indikator yang perlu ditelusuri oleh setiap pelaku email marketing.

1) Click-through Rate

Click-through rate (CTR) mungkin adalah jawaban pertama yang akan Anda dapat ketika bertanya kepada seorang pelaku email marketing, indikator apa yang mereka telusuri. Sebagian orang menyebutnya indikator email marketing “harian”, karena indikator ini memungkinkan Anda menghitung kinerja setiap email yang Anda kirim. Dari sana, Anda bisa menelusuri bagaimana CTR Anda berubah dari waktu ke waktu.

CTR merupakan indikator yang sangat penting karena memberikan pengetahuan langsung tentang berapa banyak orang dalam contact list Anda yang  membentuk engagement dengan konten Anda dan tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentang brand atau penawaran Anda.

2) Tingkat Konversi

Setelah seorang penerima email mengklik sebuah link dalam email Anda, tujuan berikutnya adalah membuat mereka tertarik pada penawaran Anda – dengan kata lain, mengambil tindakan yang telah disarankan oleh email Anda. Sehingga jika Anda mengirim sebuah email untuk menawarkan peluang bagi audiens Anda untuk men-download, misalnya ebook gratis, maka Anda bisa mempertimbangkan setiap orang yang benar-benar men-download ebook tersebut sebagai sebuah konversi.

Karena definisi sebuah konversi terkait langsung dengan call-to-action pada email Anda, dan call-to-action Anda harus terkait langsung pada tujuan keseluruhan email marketing Anda, maka tingkat konversi merupakan salah satu indikator paling penting untuk menentukan sejauh mana Anda telah mencapai tujuan-tujuan Anda.

3) Bounce Rate

Bounce rate mengukur persentase total email terkirim yang tidak bisa masuk ke dalam inbox penerima. Ada dua jenis bounce email yang perlu ditelusuri, yaitu hard bounces dan soft bounces.

Soft bounces adalah akibat dari sebuah masalah sementara pada alamat email yang valid, seperti inbox penuh atau masalah dengan server penerima. Server penerima biasanya menampung dahulu email ini untuk kemudian dikirimkan kembali setelah masalah teratasi. Anda juga bisa mencoba mengirim ulang pesan email Anda ke alamat yang mengalami soft bounces.

Hard bounces adalah akibat dari alamat email yang tidak valid, tertutup, atau justru tidak ada. Emails seperti ini tidak akan pernah berhasil terkirim. Anda harus segera menghapus alamat-alamat email yang mengalami hard bounces dari contact list Anda, karena penyedia layanan internet (ISP) menggunakan bounces rate sebagai salah satu faktor kunci untuk menentukan reputasi IP pengirim email. Dengan memiliki begitu banyak hard bounces bisa membuat perusahaan Anda terlihat seperti tukang spam di mata ISP.

4) Tingkat Pertumbuhan List

Selain indikator call-to-action (CTR, tingkat konversi), Anda juga perlu memperhatikan pertumbuhan dan kehilangan dalam list Anda. Tentu tujuan Anda adalah menumbuhkan contact list untuk memperluas jangkauan, mengekspansi audiens, dan memposisikan diri Anda sebagai seorang pemimpin industri yang kuat. Tetapi faktanya, secara alami akan ada alamat email tertentu yang menjadi “layu” dalam list Anda, dan akan kadaluwarsa sekitar 25% setiap tahun – yang berarti bahwa lebih penting untuk memperhatikan pertumbuhan list subscriber Anda dan mempertahankannya pada ukuran yang sehat.

5) Tingkat Email Sharing/Forwarding

Persentase dimana penerima email Anda mem-forward atau membagikan email Anda dengan orang lain mungkin tidak tampak begitu signifikan, tetapi ini merupakan salah satu indikator terpenting yang perlu ditelusuri.

Mengapa? Karena dengan inilah Anda menghasilkan kontak-kontak baru. Kumpulan orang dalam contact list Anda sudah otomatis masuk dalam database. Sehingga ketika konversi masih menjadi fokus utama, ini tidak akan membantu Anda dalam menarik leads baru. Dorong para pembaca Anda untuk meneruskan email Anda ke seorang teman atau rekan jika mereka menganggap kontennya bermanfaat, dan mulailah telusuri berapa banyak orang baru yang bisa Anda tambahkan ke database Anda dengan cara ini.

6) ROI (Laba atas investasi) keseluruhan

Seperti halnya setiap marketing channel, Anda harus mampu menentukan nilai ROI (laba atas investasi) keseluruhan dari email marketing Anda. Jika Anda belum melakukannya, buatlah sebuah sistem dimana Anda memberikan nilai-nilai berbeda kepada berbagai tipe leads berdasarkan kemungkinan mereka menghasilkan pendapatan untuk perusahaan Anda.

Berapa banyak dari setiap tipe leads ini yang Anda hasilkan lewat email marketing? Bagaimana ini bisa diterjemahkan menjadi pendapatan potensial? Pendapatan aktual? Ini adalah jenis-jenis indikator yang akan membantu menunjukkan kepada bos dan tim penjualan Anda seberapa bernilai email marketing.

Tentukan Indikator Yang Mau Digunakan

Apapun tujuan Anda (dan tentunya bisa lebih dari satu), hal berikutnya yang Anda perlu lakukan adalah menentukan indikator mana yang akan Anda gunakan untuk meraih tujuan email marketing.

Telusuri semua indikator ini dalam pekerjaan Anda, dan mulailah dengan free email marketing.

29
May2015
Penjelasan tentang sender score
Penjelasan tentang sender score

Sekilas email marketing kelihatan seperti hal yang mudah dilakukan bagi strategi inbound marketing Anda. Tulis email yang bagus, tambahkan beberapa gambar menarik, kirimkan ke contact list optin Anda, dan perhatikan customer berdatangan.

Bahkan jika semudah itu, tahapan yang sering diremehkan oleh para pelaku marketing adalah betapa sulitnya untuk mendapatkan email yang benar-benar masuk ke dalam inbox penerima. Kelihatannya sepele, tetapi ada puluhan bagian yang terlibat dalam keterkiriman email, dan bagian yang paling besar adalah reputasi IP pengirim email.

Untungnya, ada sebuah layanan yang memiliki  sebuah sistem bernama Sender Score (Skor Pengirim), yang memberikan Anda informasi tentang reputasi IP Anda sebagai seorang pengirim email.

Sudahkah Anda memeriksa Sender Score Anda? Jika Anda tahu Sender Score Anda, apakah Anda mengerti apa artinya bagi reputasi Anda sebagai pelaku email marketing? Jika Anda tertarik dengan reputasi Anda sebagai pengirim email, teruslah baca artikel ini untuk mempelajari segala sesuatunya yang Anda perlu ketahui tentang Sender Score.

Apa itu Sender Score?

Sender Score adalah sebuah layanan gratis, dimana algoritma Sender Score memberi rating terhadap reputasi setiap alamat IP server mail dengan skala 0-100. Dengan mengumpulkan data dari lebih 60 juta mailbox di ISP-ISP besar mereka merekam apakah orang sering melakukan unsubscribe atau melaporkan spam dari pengirim email tertentu, dan kemudian memberikan skor pengirim berdasarkan pemantauan tersebut. Sender Score Anda akan terus berubah tergantung pada kebiasaan mengirim email Anda dan respon dari para penerima.

Sender Score adalah sebuah angka penting untuk tetap berada di posisi teratas, karena mail servers akan sering memeriksa Sender Score Anda sebelum memutuskan apa yang akan mereka lakukan terhadap email Anda. Semakin rendah Sender Score Anda, maka semakin sulit untuk email Anda masuk ke inbox seseorang. Ada banyak hal yang bisa berdampak pada keterkiriman email Anda, tetapi laporannya menyatakan bahwa 83% email tidak terkirim ke inbox, disebabkan karena reputasi pengirim yang buruk.

Bahkan jika sebuah jaringan email atau ISP tidak menelusuri Sender Score Anda untuk menentukan apakah mereka akan mengirimemail Anda atau tidak, namun faktor-faktor yang digunakan dalam menentukan Sender Score Anda mirip dengan yang digunakan oleh jaringan-jaringan email dan ISP untuk menentukan reputasi pengirim Anda. Oleh karena itu, skor ini merupakan alat reputasi pengirim email yang sangat baik dan gratis untuk memastikan Anda menyadari dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki setiap masalah keterkiriman.

Bagaimana Menginterpretasi Skor?

Skor dihitung rata-rata 30-hari dan mengindikasikan ranking sebuah alamat IP terhadap alamat IP lainnya. Semakin skor Anda mendekati 0, maka semakin buruk reputasi Anda, dan jika skor Anda mendekat 100, maka itu berarti reputasi Anda sangat baik.  Sekarang mari kita uraikan item-item yang dijadikan dasar dalam menilai skor Anda:

  • Keluhan: Bagaimana keluhan-keluhan tentang sebuah alamat IP dibanding dengan semua alamat IP lainnya. Tingkat keluhan dihitung sebagai jumlah keluhan dibagi dengan jumlah email yang diterima, dan skor keluhan adalah ranking yang didasarkan pada tingkat keluhan yang Anda terima.
  • Volume: Meskipun bukan satu-satunya indikasi bahwa reputasi pengirim baik atau buruk, namun ini adalah bagian penting dari algoritma keseluruhan. Sebagai contoh, sebuah alamat IP yang mengirim 100 pesan dan menerima 99 keluhan mungkin baik-baik saja.
  • Reputasi Eksternal: Bagaimana kinerja alamat IP dibanding semua alamat IP lainnya dalam hal beragam blacklist dan whitelist eksternal.
  • Pengguna yang tidak diketahui: Tingkat pengguna yang tidak diketahui diambil langsung dari log SMTP masuk dari ISP-ISP yang berpartisipasi, dengan menelusuri seberapa sering alamat IP mencoba mengirim sebuah pesan ke alamat email yang tidak ada.
  • Ditolak: Ini merepresentasikan seberapa sering email mengalami bounce dibanding dengan alamat IP lain.
  • Diterima: Jumlah pesan email yang diterima untuk pengiriman, jumlah ini dinyatakan sebagai jumlah pesan yang dilihat dikurangi jumlah pesan yang ditolak.
  • Persentase Diterima: Rasio alamat email yang diterima untuk pengiriman dibandingkan dengan pesan-pesan email yang dicoba untuk dikirim. Ini adalah jumlah pesan yang diterima untuk pengiriman, dibagi dengan jumlah pesan yang dilihat.
  • Persentase Pengguna Yang Tidak Diketahui: Rasio antara pengguna yang tidak diketahui, atau alamat email yang tidak valid, dibandingkan dengan jumlah email yang dilihat.

Jadi, skor yang baik itu seperti apa? Jika skor Anda di atas 90, maka selamat! Itu adalah Sender Score yang sangat baik. Jika skor Anda antara 50 – 80, maka ada sesuatu yang tidak beres. Jika skor Anda kurang dari 50, berarti kemungkinan besar Anda adalah tukang spam.

Apa yang Harus Dilakukan jika Memiliki Sender Score yang Buruk?

Penjelasan Tentang Sender Score
Apa yang Dilakukan Saat Memiliki Sender Score yang Buruk

Langkah pertama adalah mengetahui berapa skor Anda. Mungkin butuh beberapa beberapa bulan atau beberapa tahun untuk memperbaiki Sender Score yang rendah, sehingga semakin cepat Anda mengetahui masalahnya maka semakin baik. Ada beberapa aspek dari email marketing yang perlu Anda periksa dan mungkin perlu diubah untuk memperbaiki Sender Score dan tingkat keterkiriman email, berikut beberapa hal yang dipertimbangkan oleh Sender Score:

  • Volume Pengiriman Email Tidak Konsisten
    Jika volume pengiriman email meningkat konstan, skor akan mempertahankan angka yang baik. Akan tetapi, jika Anda mengirim 5.000 email pada hari Senin, 200 pada hari Jumat, dan tidak ada selama seminggu, dan kemudian 15.000, maka Anda kemungkinan besar akan dikategorikan mengirim volume email yang tidak konsisten.
  • Frekuensi Mengirim
    Seperti halnya volume kiriman yang harus konsisten, begitu juga dengan frekuensi email Anda diterima. Mengirim email setiap hari, setiap dua hari, setiap minggu – seberapapun yang Anda butuhkan, Pastikan Anda tidak hanya terjun satu kali lalu meninggalkannya selama satu bulan, lalu kemudian muncul kembali dan berharap tidak mendapatkan hukuman. Ketika Anda menyempurnakan email marketing Anda, Anda akan mampu mengetes frekuensi pengiriman email yang optimal untuk para penerima Anda.
  • Alamat IP Yang “Dingin”
    Jika Anda baru dalam email marketing, Anda mungkin telah mengabaikan untuk menghangatkan alamat IP Anda. Mulailah email marketing dengan sebuah alamat IP baru dengan kumpulan-kumpulan kecil yang terdiri dari orang-orang terbaik dalam contact  list Anda – Anda tahu, orang-orang yang suka dengan Anda dan tidak akan menandai Anda sebagai SPAM atau unsubscribe dari komunikasi-komunikasi dengan Anda. Perlahan-lahan tingkatkan jumlah orang yang Anda kirimi email untuk menghangatkan IP Anda dan buktikan Anda adalah pengirim yang aman.
  • Blacklist
    Ada sekitar 50 blacklister  di luar sana yang telah diketahui sebagai alamat IP penebar spam. Return Path juga menyediakan layanan untuk melihat apakah Anda ada di dalam blacklist tersebut.Dengan mengasumsikan Anda adalah pelaku email marketing kompeten yang tidak mengetahui beberapa aturan untuk keterkiriman email yang baik, silakan kunjungi situs-situs yang mem-blacklist Anda untuk berkonsultasi tentang apa yang diperlukan untuk melepaskan Anda dari blacklist. Jika Anda menghubungi mereka untuk penghapusan dari blacklist, mereka akan membantu Anda memahami mengapa Anda di-blacklist dan apa yang Anda dapat lakukan untuk meningkatkan metode-metode email marketing.
  • Terjebak dalam Perangkap Spam
    Jebakan spam adalah sebuah alamat email yang dulunya valid, tetapi sekarang tidak lagi, sehingga akan mengumpulkan pemberitahuan hard bounce ketika Anda mengirimkan email kepada mereka. Akan tetapi, ketika sebuah server email kecil melihat trafik yang konsisten menuju email mati tersebut, maka mereka bisa mengubah email tersebut menjadi jebakan spam yang akan berhenti mengembalikan hard bounce, tetap menerima pesan lalu melaporkan pengirim sebagai penebar spam.Pesan moralnya adalah jika Anda tidak memantau hard bounce Anda dan tidak menghapusnya dari contact  list aktif Anda, maka Anda bisa dipersepsi sebagai tukang spam.
  • Laporan SPAM
    Terakhir, jika para penerima email menganggap Anda adalah tukang spam dan mengidentifikasi Anda melalui sebuah laporan SPAM, maka reputasi pengirim Anda akan rusak. Periksa seberapa sering email Anda ditandai sebagai SPAM – biasanya yang masih bisa diterima adalah 1 diantara setiap 1000 pengiriman email.

Ada beberapa faktor lain untuk membuat email Anda masuk ke dalam inbox penerima seperti konten email Anda, infrastruktur email dan lainnya. Tetapi jika Anda ingin memulai email marketing secara tepat, pembentukan dan penjagaan reputasi pengirim email  yang  baik merupakan salah satu kualitas paling penting dalam program email marketing Anda.

Bukan DocoBlast customers? Mulai kampanye Anda dengan free email marketing sekaligus Unlimited Contact yang bisa Anda bangun dan kirim!

28
May2015
6 Kesalahan Saat Menggunakan Gambar dalam Email Marketing
6 Kesalahan Saat Menggunakan Gambar dalam Email Marketing

Menambahkan gambar ke dalam kampanye email marketing bisa membuat pesan Anda lebih hidup. Tetapi tahukah Anda berapa banyak gambar yang sebaiknya ditambahkan kedalam email Anda? Bagaimana memastikan gambar-gambar Anda akan tampil dengan baik untuk orang yang Anda kirim?

Gambar memiliki kekuatan untuk memberi kesan kuat pada pembaca.

Tetapi jika Anda tidak mengikuti beberapa tips yang penting, ada kemungkinan gambar-gambar Anda justru bisa memiliki efek sebaliknya.

Berikut adalah 6 kesalahan umum dalam penggunaan gambar, serta anjuran tentang bagaimana menghindarinya dalam kampanye email Anda berikutnya.

  1. Menyimpang dari brand sendiri

Setiap gambar di dalam email perlu memperkuat nilai-nilai bisnis dan brand Anda. Carilah cara-cara untuk memasukkan warna-warna perusahaan dan logo dalam gambar, sehingga para kontak Anda akan langsung memikirkan bisnis Anda. Anda juga bisa menggunakan gambar-gambar orisinil kapan pun Anda mau, atau membeli stok foto dari beberapa website agar lebih terlihat professional.

  1. Ukuran gambar yang berlebihan

Ketika Anda telah memutuskan gambar mana yang akan digunakan, Anda perlu memastikan bahwa gambar-gambar tersebut tepat dengan kampanye email Anda. Jika Anda mengalami kesulitan menentukan ukuran gambar yang tepat, Anda juga bisa mencoba memotong (cropping) gambar menjadi ukuran berbeda.

Untuk template satu kolom, gambar tidak boleh lebih dari 600 pixel (lebar template email). Tentukan tinggi gambar dan lebar untuk semua gambar, dan pastikan Anda melakukan preview email di perangkat mobile sebelum dikirim.

  1. Menggunakan tipe file yang keliru

Jika Anda menemukan bahwa kualitas gambar terdistorsi, periksa tipe file gambarnya. Kebanyakan gambar kemungkinan akan disimpan sebagai file JPG atau PNG.

Meskipun filefile JPG umumnya bagus untuk gambar-gambar kecil, tetapi format ini tidak begitu bagus untuk gambar-gambar yang ada teks-nya. File PNG mendukung teks dan bisa mengatasi distorsi yang disebabkan oleh jenis-jenis file lain.

  1. Mengabaikan opsi-opsi tampilan berbeda

Ingat bahwa email Anda bisa tampil secara berbeda di berbagai program email – beberapa program email bahkan akan memblokir gambar secara otomatis.

Inilah sebabnya mengapa lebih baik menggunakan template email dan menyisipkan konten, dan bukan hanya mengunggah gambar dan menggunakannya sebagai kampanye email keseluruhan.

Salah satu cara terbaik untuk memastikan email Anda bisa ditampilkan sebagaimana yang Anda inginkan, adalah dengan menambahkan link “tampilkan sebagai halaman web” di bagian teratas email Anda. Dengan begitu, setiap orang yang mengalami masalah tampilan bisa menampilkan email penuh seperti yang Anda telah desain.

Anda juga perlu menambahkan deskripsi pada setiap gambar, yang akan muncul apabila gambar tidak bisa dibuka.

  1. Menggunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit gambar

Pernahkah Anda berpikir berapa banyak gambar yang harus dimasukkan dalam email Anda? Baru-baru ini dilakukan survei terhadap 2 juta email customer untuk menemukan apakah ada korelasi antara jumlah gambar yang dimasukkan di email dengan engagement audiens.

Ditemukan bahwa – dengan beberapa pengecualian – email yang memiliki tiga atau lebih sedikit gambar dan sekitar 20 baris teks menghasilkan CTR (clickthrough rate) tertinggi.

Anda bisa menggunakan hasil survei ini sebagai panduan untuk mendesain kampanye email Anda. Ingat bahwa jumlah ini bisa bervariasi sesuai jenis pesan yang Anda buat dan informasi yang ingin Anda masukkan. Ingat juga bahwa dengan semakin banyaknya orang yang membaca email melalui perangkat mobile, desain kampanye Anda harus ringkas dan jelas.

  1. Tidak menyediakan langkah selanjutnya

Penggunaan gambar sangat baik untuk menarik perhatian, tetapi pastikan bahwa Anda tahu apa yang harus dilakukan dengan perhatian tersebut ketika Anda sudah mendapatkannya.

Pikirkan tentang tindakan yang Anda ingin orang lakukan. Jika Anda adalah organisasi non-profit yang berharap untuk menghasilkan donasi – Anda bisa menggunakan sebuah gambar untuk membuat koneksi personal dengan pembaca Anda dan memasukkan sebuah tombol untuk donasi online.

Anda bisa melakukan hal yang sama jika Anda sedang mencoba mempromosikan produk-produk Anda atau menyoroti layanan-layanan berbeda yang Anda miliki. Pastikan Anda menyediakan cara yang mudah bagi orang untuk mengambil tahap selanjutnya.

Menghadirkan kekuatan gambar kedalam email.

Dengan beberapa tips ini, Anda siap untuk menambahkan gambar-gambar yang tampak menarik kedalam email Anda. Anda bisa memulai dengan melihat gambar mana yang mendapatkan paling banyak engagement di media sosial dan menambahkannya kedalam kampanye email Anda berikutnya.

Sediakan link setelah gambar dan lihat apakah ada lebih banyak orang yang mengambil tindakan berdasarkan konten yang Anda kirim.

Anda bisa memulai free email marketing dan menggunakan tips di atas untuk kampanye bisnis Anda!

28
May2015
4 hal yang harus dilakukan oleh wekcme email atau email selamat datang
Pentingnya welcome email dalam email marketing

Sebagai pelaku bisnis, Anda tentu tahu betapa pentingnya “first impression” dari bisnis Anda. Apakah itu kali pertama seseorang memasuki toko Anda, kali pertama seseorang menelpon kantor Anda, atau kali pertama seseorang mencari bisnis Anda di internet, Anda berupaya keras untuk memastikan para pelanggan pergi dengan berpikir positif tentang bisnis Anda.

Tetapi bagaimana dengan kesan pertama yang akan diperoleh seorang customer melalui email marketing bisnis Anda?

Manfaat “welcome email”                            

Kita cenderung lupa bahwa setiap kali seorang customer membuka email dari organisasi Anda, mereka benar-benar mengalami pengalaman yang bisa berimbas pada cara pandang mereka terhadap bisnis Anda.

Seperti ketika seseorang memutuskan untuk naik ke mobilnya dan mengunjungi toko Anda, ketika seseorang memutuskan mendaftar untuk menerima rangkaian email Anda, mereka melakukan itu dengan ekspektasi yang pasti. Ekspektasi-ekspektasi tersebut akan datang dari pengalaman awal yang dimiliki oleh pembaca dengan bisnis Anda – jadi Anda tahu ekspektasi tersebut akan tinggi.

Itulah sebabnya sangat mengherankan bahwa banyak bisnis sekarang ini yang memberikan perhatian sangat kecil kepada “welcome email” yang mereka kirim.

Kekeliruan sebagian besar bisnis

“Welcome email” merupakan respon otomatis yang diterima customer ketika mereka mendaftar untuk mendapatkan newsletter email sebuah bisnis.

Karena “welcome email” adalah email yang diotomatisasi dan kebanyakan layanan email menyediakan konten siap kirim bagi bisnis untuk digunakan, maka banyak pemilik bisnis yang bahkan tidak tahu seperti apa pengalaman pertama yang mereka berikan kepada para pembaca mereka.

Ini adalah masalah besar, khususnya mengingat open rate untuk “welcome email” jauh lebih tinggi dibanding email biasa. (Rata-rata openrate untuk “welcome email” adalah 50-60%).

Jumlah ini menunjukkan banyaknya orang yang disuguhi dengan kesan pertama yang kurang optimal. Bahkan lebih buruk lagi, akan ada banyak orang yang memiliki ekspektasi rendah untuk email yang akan mereka dapatkan dari organisasi Anda di masa mendatang.

Ada hal-hal tertentu yang bisa dan harus dimiliki oleh semua “welcome email”. Berikut 4 diantaranya:

  1. Menegaskan kembali bahwa mereka telah mengambil keputusan tepat

Faktanya adalah, bahkan customer yang mencintai bisnis Anda bisa saja merasa enggan untuk memberikan alamat email mereka, khususnya jika mereka masih baru bagi bisnis Anda dan belum membangun hubungan yang kuat dengan Anda.

Bagi customer yang memutuskan untuk subscribe, mereka akan ingin mengetahui sejak awal bahwa mereka telah mengambil keputusan yang tepat.

Berikut 3 cara untuk melakukan ini:

  • Ingat tips-tips menulis subject email.
    Hanya karena “welcome email” dikirim secara otomatis, bukan berarti Anda tidak perlu memperhatikan tips-tips terbaik yang telah Anda lakukan dalam email marketing. Subject email dari “welcome email” harus menarik perhatian pembaca, berterima kasih karena telah mendaftar, dan memberi mereka alasan untuk membuka email Anda. Cobalah sesuatu seperti “Terima kasih telah mendaftar. Selanjutnya apa?”, atau mempelajari tips membuat subject email lainnya.
  • Biarkan mereka tahu bahwa mereka telah menjadi bagian dari sebuah komunitas.
    Jangan takut untuk memamerkan keberhasilan Anda sebagai pelaku email marketing. Membiarkan pembaca tahu berapa banyak orang yang menerima newsletter Anda setiap bulan adalah cara yang sangat ampuh untuk menegaskan kembali keputusan mereka melakukan subscribe dengan list Anda.
  • Buat mereka merasa aman
    Orang biasanya cenderung bersikap protektif terhadap informasi mereka di dunia online. Dengan memberitahukan kepada customer sejak awal bahwa Anda berencana melindungi kerahasiaan alamat email mereka adalah cara yang sangat baik untuk membuat mereka merasa aman.
  1. Beritahu mereka apa yang akan diterima dalam email selanjutnya

Ketika Anda telah menegaskan kembali keputusan pembaca untuk melakukan subscribe dengan mailing list, selanjutnya Anda perlu menawarkan gambaran umum tentang apa saja yang akan mereka dapatkan selanjutnya.

Penting agar apa yang Anda sampaikan kepada pembaca dalam “welcome email” konsisten dengan apa yang dijanjikan pada saat mendaftar. Anda tentu bukan orang yang menawarkan kupon dan deals tertentu untuk membuat orang mendaftar dan kemudian mengatakan kepada para pembaca bahwa apa yang akan mereka dapatkan adalah update berita.

Luangkan waktu untuk memeriksa kembali apa yang Anda tawarkan kepada pembaca saat mendaftar. Jangan lupa untuk memasukkan rincian-rincian tentang jenis konten yang akan Anda kirim, dan seberapa sering Anda berencana akan mengirimnya.

  1. Pastikan email berikutnya sampai (di inbox bukan folder spam)

Bahkan pelaku email marketing yang paling berpengalaman sekalipun terkadang masih bisa menjadi korban filter SPAM.

Jika Anda DocoBlast customer, Anda bisa mengecek apakah kata-kata yang akan Anda gunakan berpotensi masuk ke folder spam atau tidak.

Anda perlu menggunakan “welcome email” sebagai cara agar pesan Anda tidak ditandai spam, dan juga untuk meningkatkan peluang Anda untuk diperhatikan di dalam inbox pembaca.

Salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan meminta mereka untuk menambahkan bisnis Anda ke dalam kontak mereka. Dengan begitu, email Anda tidak hanya sampai dengan selamat di kontak inbox (lolos dari folder spam) tetapi juga lebih besar kemungkinan dikenali oleh pembaca.

  1. Mendorong pembaca untuk bergabung dengan jejaring sosial Anda

Jika Anda melakukan segala sesuatunya dengan benar sampai titik ini, pembaca-pembaca Anda akan merasa lebih senang dibanding sebelumnya ketika mendapatkan email dari bisnis Anda.

Inilah saat yang sempurna untuk mengembangkan hubungan ini di luar inbox – pada semua jejaring sosial Anda.

Ini adalah “win-win solution” untuk Anda dan customer Anda. Anda memiliki peluang untuk mengubah setiap subscriber baru menjadi seorang fan atau pengikut, dan para customer Anda diberikan lebih banyak opsi tentang bagaimana mereka ingin terhubung dengan brand Anda secara online.

Anda bisa (dan sebaiknya) bertindak selangkah lebih maju, dengan memberikan alamat email dan nomor telepon yang mereka bisa gunakan untuk menghubungi Anda jika ada pertanyaan atau kekhawatiran.

Ingat ini adalah “welcome email” Anda

Melakukan personalisasi pada email selamat datang tidak hanya akan meningkatkan kesan pertama yang bisa Anda berikan bagi para pembaca, tetapi juga akan membantu Anda lebih unggul dari para pesaing.

Kebanyakan bisnis mengirimkan “welcome email” dengan pesan yang kaku dan tidak menarik, namun Anda akan memberikan sebuah pengalaman yang akan membentuk apa yang dipikirkan oleh customer tentang brand Anda.

Lakukan tahap-tahap yang diberikan kepada Anda dalam tulisan ini dan ingat ini adalah “welcome email” Anda. Ini adalah peluang Anda untuk memperkenalkan email marketing dan memperkenalkan kembali bisnis Anda kepada target audiens. Pastikan “welcome email” ditulis dengan kata-kata Anda sendiri dan pastikan bahwa email selamat datang ini mencerminkan pengalaman personal yang rencananya akan Anda berikan kepada para pembaca Anda.

Buat “welcome email” Anda mengesankan.

Bagaimana cara Anda membentuk first-impression yang baik dengan para customers? Tahukah Anda, bahwa Anda bisa menggunakan free email marketing untuk mengirim “welcome email”?

19
May2015
Perbedaan hard bounce dan soft bounce
Perbedaan hard bounce dan soft bounce

Jika Anda baru mempelajari tentang email marketing, Anda akan menemukan begitu banyaknya istilah baru yang perlu dipelajari. Beberapa dari istilah yang mungkin paling sering dibicarakan dan penting untuk dipahami adalah “hard bounces” dan “soft bounces”.

Dari namanya saja Anda akan tahu bahwa istilah-istilah ini berkaitan dengan deliverability email. Yang satunya buruk permanen, dan satunya buruk juga, tapi tidak permanen. Seringkali kedua istilah ini dicampurkan satu sama lain tanpa memberikan pembedaan yang tepat.

Karena hard bounces dan soft bounces adalah dua dari satuan ukuran (metrik) email marketing yang paling penting untuk ditelusuri, maka berikut penjelasan singkat terhadap kedua istilah email marketing ini.

Hard Bounces vs. Soft Bounces: Apa bedanya? 

Ketika sebuah email mengalami bounce (terpantul) secara umum, maka itu berarti bahwa email tersebut tidak terkirim ke inbox yang dituju. Istilah “Hard” dan “Soft” mengindikasikan dua pengelompokkan dari ketidakterkiriman tersebut, yang satu permanen, yang satu tidak permanen.

  1. Hard Bounce adalah sebuah email yang tidak bisa terkirim karena alasan permanen. Penyebab umumnya adalah alamat email yang dituju palsu, domain email bukan domain yang sebenarnya, atau mungkin server penerima email tidak menerima email. Ada banyak alasan mengapa email bisa mengalami hard bounce, tetapi intinya adalah bahwa email tersebut tidak terkirim karena kegagalan permanen. Anda perlu segera menghapus semua alamat email yang mengalami hard bounce dari contact list Anda.
  2. Soft Bounce adalah keadaan ketika email tidak bisa terkirim karena masalah sementara. Penyebab umumnya adalah inbox yang dituju penuh atau file email yang terlalu besar, dan beberapa alasan lainnya. Jika Email Service Provider (ESP) mendapatkan soft bounces pada sebuah email yang dikirim, kebanyakan ESP akan berhenti mencoba mengirim email ke alamat tersebut dalam beberapa hari. Tetapi Anda harus terus mengawasi alamat-alamat email ini – jika Anda menemukan bahwa masalah yang sama terus terjadi dari waktu ke waktu, maka sebaiknya alamat-alamat email tersebut dihapus.

Tip : Cobalah untuk mempertahankan total bounce rate di bawah 2% — jika jauh lebih tinggi dari itu maka Anda mempunyai masalah dalam deliverability.

Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa Hard bounces = kegagalan pengiriman permanen. Soft bounces = kegagalan pengiriman sementara.

Menjaga angka mereka tetap rendah tidak sesulit kelihatannya, bukan? Tetapi jangan kemudian digampangkan begitu saja, karena isu bounce adalah hal yang krusial untuk keberhasilan email marketing Anda.

Cukup untuk teori, saatnya untuk praktek. Pelajari hasil kampanye email Anda sendiri menggunakan free email marketing !

18
May2015
Kunci Kesuksesan Email Marketing
Kunci Kesuksesan Email Marketing

Ada beberapa jenis email marketing yang bisa Anda kirim ke kontak-kontak Anda. Tergantung pada apa tujuan dan kebutuhan bisnis Anda, Anda bisa mengirim newsletter, kiriman khusus, greeting email, email untuk mengembangkan leads, dan sebagainya. Semua opsi ini memiliki tujuannya masing-masing, meski demikian banyak pelaku marketing yang memandang remeh jenis email tertentu yang justru cenderung mendapatkan banyak perhatian, yaitu email transaksional, yang merupakan salah satu dari jenis komunikasi yang paling efektif untuk membangun engagement dengan prospek.

Email transaksional umumnya berupa pesan-pesan yang Anda terima dari situs-situs e-commerce yang mengonfirmasi order Anda dan informasi pengiriman produk serta rincian-rincian lain. Pesan-pesan ini dipicu oleh tindakan spesifik yang telah dilakukan oleh seseorang dan juga bisa digunakan untuk menginformasikan kepada kontak bagaimana melengkapi tindakan khusus tersebut. Misalnya, jika Anda mendaftar untuk sebuah webinar, Anda akan melengkapi sebuah formulir dan kemudian menerima email transaksional, yang akan memberikan Anda informasi login yang relevan untuk bergabung.

Jadi, jika bisnis Anda bukan e-commerce, apa yang sebanding dengan email transaksional bagi para pelaku marketing? Jawabannya adalah thank-you email, atau pesan-pesan otomatis yang dipicu ketika pengunjung melakukan suatu interaksi di page Anda!

Manfaat Thank You Email

Para penerima menanti-nanti email transaksional atau thank-you email karena email tersebut membantu mereka untuk melengkapi sebuah tindakan. Inilah alasan utama mengapa penerima membuka dan mengklik pada email jenis ini. Dan sebagai seorang pelaku marketing, Anda bisa dengan mudah memanfaatkan situasi ini dengan memasukkan call-to-action dalam thank-you email Anda sesuai dengan kecenderungan umum bahwa leads masih fresh dan sebelumnya telah aktif berinteraksi dengan brand Anda.

Thank-you email  efektif karena 2 alasan:
  1. Email ini menempatkan konten Anda secara langsung dalam inbox target. Bahkan jika penerima mengeklik sebuah link di halaman thank you email, mereka masih akan menemukan informasi yang mereka perlukan, seperti link download ebook, informasi login webinar, dan lain-lain.
  2. Orang akan sering membagikan konten Anda dengan mem-forward-nya lewat email, sehingga thank you email memberi Anda peluang untuk memperluas jangkauan konten ke audiens baru.

Contoh thank you email sederhana:

Hi Dedy,

Terima kasih sudah mengunduh e-book kami yang berjudul All About Email Marketing!

Sudah siap mengaplikasikan e-book ke dalam bisnis Anda? Pelajari bagaimana DocoBlast bisa membantu untuk mengembangkan email marketing Anda!

Regards,

Claudia

Seperti yang Anda lihat, thank you email di atas mencakup dua link : Link pertama terhubung ke halaman terima-kasih untuk penawaran yang diiklankan, dimana pengguna bisa mengakses ebook; dan yang kedua terhubung dengan page agar pengguna bisa langsung mencoba produk yang memungkinkan kita untuk menggerakkan lead lebih jauh ke dalam siklus penjualan.

Thank You Email Dua Kali Lipat Lebih Membangun Engagement Dibanding Email Marketing Umum

Untuk memahami seberapa efektif thank you email dibanding dengan jenis email lainnya , kami membandingkan email ini dengan jenis email lain yang umum dikirim.

Hasilnya, dari 21 thank you email yang telah dikirim, secara rata-rata, email ini menghasilkan 42% open rate dan 14% CTR.

Kami kemudian menganalisa email marketing umum yang telah dikirim. Sampel yang digunakan lebih besar – 131 email – yang secara rata-rata menghasilkan 12% open rate dan 6% CTR.

Dengan kata lain, thank you email otomatis menghasilkan engagement 2 kali lipat lebih tinggi dibanding email marketing biasa.

Sudahkah Anda menggunakan thank you email dalam marketing Anda? Jika belum, mungkin ini waktunya untuk mencoba dengan menggunakan free email marketing.