27
December2021

Database email yang baik ialah yang dikelola secara rutin.

Dalam email marketing, database email memiliki peranan yang sangat penting, yakni untuk menyimpan segala kontak email yang digunakan untuk email marketing.

Database yang tidak dirawat akan sangat menghambat performa email marketing bisnis, entah dari sisi open rate, bounce, konversi, dan lain-lain.

Oleh karena ini, sangat penting untuk mengelola database email.

Namun bagaimana cara mengelola database email secara efektif?

Mari kita bahas.

Daftar Isi

  • Manfaat Mengelola Database Email
  • Cara Mengelola Database Email Secara Efektif
    • Nurture dan hapus kontak yang tidak qualified
    • Berikan label untuk setiap sumber kontak yang masuk
    • Lakukan segmentasi secara berkala
  • Kesimpulan

 

Manfaat Mengelola Database Email

Sebelum kita menuju cara mengelola database email secara efektif, ada baiknya kita memahami dulu manfaatnya.

Beberapa manfaat mengelola database email secara rutin ialah:

  • Meningkatkan probabilitas open rate dan CTR email marketing
  • Mengurangi soft bounce dan hard bounce ketika melakukan email marketing
  • Menekan biaya yang harus dibayarkan untuk melakukan blasting pada jumlah penerima yang banyak
  • Menghilangkan junk leads yang berada pada database
  • Mengurangi duplikasi kontak yang ada pada database dan memenuhi storage
  • Meningkatkan probabilitas konversi dan pembelian dari campaign yang dilakukan
  • Dan banyak lagi.

 

Cara Mengelola Database Email secara Efektif

Setelah mengetahui beragam manfaat mengelola database email, berikut 3 cara efektif yang bisa langsung kamu terapkan untuk mengelolanya.

 

Nurture dan hapus kontak yang tidak qualified

Yang pertama kali dapat kamu lakukan ialah dengan melakukan nurture.

Secara sederhana, nurture artinya kamu senantiasa membangun hubungan yang baik dengan leads atau kontak yang ada dalam databasemu.

Jika pada email marketing, kamu bisa melakukan nurture dengan mengirimkan newsletter, email promosi, email survey dan sebagainya.

Namun, seandainya ada leads yang sudah mulai memalingkan diri darimu, baiknya kamu lakukan re-marketing.

Jika leads tersebut masih tidak tertarik setelah beberapa kali remarketing, ada baiknya kamu memisahkan mereka ke folder berbeda dalam databasemu yang membutuhkan treatment lebih lanjut.

Jika mereka masih tidak tertarik dengan treatment yang kamu berikan, bagusnya kamu hapus kontak tersebut karena tidak lagi dianggap qualified.

Hal ini dilakukan agar kontak-kontak tersebut tidak hanya memenuhi database yang kamu punya.

Pun, selain leads yang sudah tidak tertarik denganmu, ada baiknya kamu juga menghapus kontak-kontak yang sudah invalid atau tidak aktif lagi. Kamu juga bisa menghapus kontak yang bounce, menandaimu sebagai spam, dan melakukan unsubscribe.

Berikan label untuk setiap sumber kontak yang masuk

Dari berbagai kontak yang kamu miliki dalam database email marketingmu, tentu sumbernya bermacam-macam alias berasal dari berbagai lead magnet yang kamu miliki.

Entah webinar, kegiatan offline yang kamu prakarsai, konten yang kamu unggah, atau sumber-sumber lainnya.

Besar kemungkinan kamu membutuhkan treatment yang berbeda-beda untuk leads ini.

Agar kamu tidak kebingungan, ada baiknya kamu melabeli setiap leads tersebut pada database emailmu.

Seperti, misalnya, kamu memberi label “webinar” jika leads tersebut kamu dapatkan dari webinar.

Dengan begini, kamu akan lebih mudah dalam mengirimkan email yang lebih personal dan unik bagi setiap leads dari sumber-sumber yang berbeda.

Lakukan segmentasi secara berkala

Dalam menjalankan email marketing, penting bagimu untuk melakukan segmentasi secara berkala.

Segmentasi ini ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang lebih relevan dengan leads yang ada pada databasemu.

Relevansi yang dimaksud merujuk pada konten yang lebih sesuai, produk atau layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan leads, atau campaign yang pas dengan preferensi masing-masing leads.

Untuk melakukan segmentasi pun tidak sulit. Caranya cukup dengan mengkategorikan kontak-kontakmu ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan tertentu.

Bisa dari kelompok usia, generasi, ekonomi, maupun faktor lainnya yang kamu rasa valid.

Namun, jangan lupa untuk melakukan segmentasi secara berkala. Terlebih jika database emailmu sering diperbarui dengan masuknya leads atau kontak baru.

Kesimpulan: Cara Mengelola Database Email secara Efektif

Mengelola database email memiliki segudang manfaat tersendiri. Dan, cara mengelola database email secara efektif yang bisa kamu terapkan ialah:

  • Nurture dan hapus kontak yang tidak qualified
  • Berikan label untuk setiap sumber kontak yang masuk
  • Lakukan segmentasi secara berkala

Mengelola database email memang penting. Namun, yang tidak kalah pentingnya ialah cara mendapatkan database email itu sendiri.

Pastikan kamu mendapatkan database dengan cara yang benar. Jangkan sekali-kali membeli database email karena itu berbahaya dan cenderung merugikan bagi bisnismu.

Leave a Reply