Siapa di antara kamu yang menggunakan email namun tidak pernah menerima spam?
Mungkin kecil kemungkinannya karena spam pasti ada. Dan memang menyebalkan.
Namun, ternyata, ada beberapa cara untuk mengatasi spam. Salah satunya dengan mengimplementasikan Sender Policy Framework (SPF).
Bagi kamu yang sudah familiar dengan dunia email server atau DNS server, mungkin Sender Policy Framework bukanlah hal yang baru dan asing.
Namun, kalau kamu tidak familiar dengan hal ini, tenang artikel ini akan membahasnya.
Daftar Isi
- Apa itu Sender Policy Framework
- Cara Kerja Sender Policy Framework
- Manfaat Sender Policy Framework
- Mencegah spam
- Memitigasi phishing dan serangan siber lainnya
- Membuat email organisasi menjadi lebih aman dan terpercaya
- Kelemahan Sender Policy Framework
- Kesimpulan
Apa itu Sender Policy Framework
Sender Policy Framework adalah sistem validasi email yang utamanya digunakan untuk mencegah spoofing.
Metode yang digunakan ialah verifikasi IP pengirim. Dengan demikian, kita bisa menentukan otoritas penerimaan email berdasarkan domain dan mail server yang kita atur.
Singkat kata, cara ini terbilang cukup efektif untuk mengatasi spam dan phishing, terutama yang bersifat spoofing.
Cara Kerja Sender Policy Framework
Sederhananya, cara kerja Sender Policy Framework ialah dengan memvalidasi alamat IP yang diizinkan untuk mengirimkan email atas nama domainmu, dari server yang sudah kamu atur pula.
Dengan membuat entri DNS pada domain berupa SPF record atau TXT record, external MTA akan mengecek setiap email yang masuk, beserta alamat IP pengirimnya.
Jika ada email yang masuk dari domain tersebut tetapi tidak berasal dari mail server yang telah ditentukan, maka email tersebut akan ditolak.
Perhatikan gambar berikut untuk penjelasan lebih lanjut.
Dari gambar di atas, jika ada email yang diterima oleh server, maka email tersebut tidak serta merta diteruskan ke kotak masuk tujuan.
Melainkan, server akan memvalidasi IP pengirim terlebih dahulu. Caranya dengan mencocokkan kompatibilitas SPF sang pengirim dengan DNS.
Dari proses otentikasi tersebut, akan terdapat 2 kemungkinan hasil.
Yang pertama, email yang lolos akan diteruskan ke kotak masuk pengguna. Namun, jika tidak lolos, maka email akan diblokir atau dihapus.
Manfaat Sender Policy Framework
Ada banyak manfaat menerapkan Sender Policy Framework. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Mencegah spam
Yang pertama, SPF dapat mencegah spam, khususnya yang bersifat spoofing atau penyalahgunaan identitas.
Bagi pengguna aktif yang secara rutin bergantung pada email untuk berkomunikasi khususnya di bidang bisnis, maka spam akan menjadi hal yang sangat menganggu.
Selain memenuhi inbox, spam juga bisa jadi membuat informasi penting tertumpuk dan tidak nampak atau terbaca.
Tentunya hal ini akan menyebabkan kerugian bisnis tersendiri.
Dengan SPF, hal ini dapat dicegah atau setidaknya diminimalisir.
Memitigasi phishing dan serangan siber lainnya
Selain spam, spoofing juga dapat digunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan phishing. Bisa juga untuk melakukan serangan siber lainnya seperti serangan malware atau ransomware dari tautan atau dokumen dalam email yang dikirimkan.
Masalah di atas merupakan hal yang merugikan bisnis secara signifikan. Tidak hanya dari aspek biaya. Namun juga waktu dan tenaga.
Dan, permasalahannya, orang yang memahami IT pun bisa berpotensi menjadi korbannya karena sewaktu-waktu lalai.
Guna memitigasi risiko tersebut, SPF perlu diterapkan.
Membuat email organisasi menjadi lebih aman dan terpercaya
SPF juga membuat membuat suatu organisasi menjadi lebih aman, sehingga kinerja tidak terganggu oleh serangan-serangan siber yang datang dari email.
Selain itu, organisasi juga menjadi lebih terpercaya, khususnya pada saat berkirim email dengan organisasi lainnya.
Jika tidak menggunakan SPF, bisa saja emailmu dianggap sebagai spam oleh organisasi tertentu yang menggunakan aturan SPF yang sangat ketat.
Kelemahan Sender Policy Framework
Meskipun memiliki banyak manfaat, ternyata SPF juga memiliki beberapa kelemahan.
Yang pertama ialah pengaturan SMTP yang harus dilakukan akan memakan waktu lebih lama. SMTP yang dikonfigurasi juga akan lebih ketat dalam menyaring email-email yang akan masuk.
Namun, hal ini seharusnya tidak menjadi masalah besar bagi orang-orang yang sudah memahami konfigurasi email dan DNS.
Namun, kelemahan berikutnya, SPF ternyata tidak 100% bisa melindungimu dari spam atau spoofing jika spammer juga menggunakan email domain dan server yang terlegitimasi SPF record.
Maka dari itu, pemahaman dan kewaspadaan dalam menggunakan email tetap harus ditingkatkan meskipun sudah menerapkan Sender Policy Framework.
Kesimpulan: Sender Policy Framework
Sender Policy Framework adalah sistem validasi email yang utamanya digunakan untuk mencegah spoofing.
SPF sendiri memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Mencegah spam
- Memitigasi phishing dan serangan siber lainnya
- Membuat email organisasi menjadi lebih aman dan terpercaya
Kendati demikian, SPF tidak 100% menghindarkan bisnis dari spoofing. Terlebih jika serangan siber email tersebut dilakukan dengan email yang juga memiliki legitimasi SPF Record.
Penting untuk bisnis dan setiap pekerjanya tetap berhati-hati dan waspada dalam membuka dan mengakses email meskipun sudah menerapkan metode SPF.