Dewasa ini, penggunaan email marketing untuk kebutuhan bisnis bukanlah hal baru lagi.
Beragam bisnis berbagai skala telah mengandalkan email marketing untuk melaksanakan bermacam-macam kebutuhan bisnis, seperti marketing campaign, customer nurturing, dan hal lainnya.
Email marketing yang dulunya nampak polos dan basic pun mulai dikreasikan sehingga lebih variatif, unik, dan menarik.
Namun, banyak bisnis yang justru lebih berfokus membuat email marketing nampak menarik daripada nampak profesional.
Pasalnya, esensi dari email sendiri sebagai alat komunikasi dibandingkan kanal lainnya adalah profesionalitas.
Jadi, bagaimana cara membuat email marketing yang nampak profesional? Mari kita bahas.
Daftar Isi
- Definisi Email yang Profesional
- Cara Membuat Email Marketing Nampak Profesional
- Pastikan konten terbebas dari kesalahan penulisan
- Buat tampilan email menjadi responsif
- Gunakan image format yang diterima berbagai email client
- Tampilkan setiap block mulai dari header hingga footer secara jelas
- Pastikan semua elemen email mudah dibaca dan dilihat
- Berikan CTA yang jelas
- Buat email tidak perlu loading time yang lama dan scroll yang banyak
- Kesimpulan
Definisi Email yang Profesional
Email yang profesional bukan berarti email tersebut harus selalu nampak formal, kaku, baku, atau bahkan polos tanpa desain-desain yang unik.
Dalam konteks ini, profesional bisa merujuk pada hasil beserta prosesnya. Artinya, email yang profesional dibuat berdasarkan proses profesional, yakni melalui berbagai tahapan review dan dirancang bersama-sama oleh berbagai ahli di bidangnya.
Sedangkan, ditinjau dari hasilnya, email yang profesional berarti email ini merupakan produk akhir dari proses pengembangan dan review sehingga kesalahan yang mungkin terjadi bisa jadi minim.
Pun, hasil email yang profesional bisa dikatakan juga memenuhi standar tertentu.
Cara Membuat Email Marketing Nampak Profesional
Setelah mengetahui dari parameter apa saja sebuah email bisa dikatakan profesional, saatnya mengetahui cara membuatnya bisa jadi profesional.
Berikut ialah cara membuat email marketing nampak profesional dan menarik.
Pastikan konten terbebas dari kesalahan penulisan
Salah satu kesalahan utama yang membuat email nampak tidak profesional ialah adanya beragam kesalahan penulisan yang terbilang fatal.
Beberapa kesalahan penulisan ini bisa berupa repetisi konten yang tidak perlu, typo, kesalahan penggunaan tanda baca, penggunaan spasi berlebihan, dan seterusnya.
Pastinya, guna memininalisir kesalahan penulisan ini, perlu dilakukan review sebelum konten didesain atau dimasukkan ke dalam html.
Untuk memudahkan proses review tersebut, Anda dapat menggunakan beberapa grammar review tools, seperti fitur yang ada pada Microsoft Word, layanan seperti Grammarly, atau fitur autocorrect seperti yang ada pada mail client tertentu.
Buat tampilan email menjadi responsif
Tampilan email yang responsif juga menjadi indikator profesional atau tidaknya sebuah email marketing.
Pasalnya, tidak semua orang membuka email hanya 1x dan hanya melalui 1 device saja.
Terkadang ada orang yang, sengaja maupun tidak sengaja, membuka email melalui device atau mail client yang berbeda dengan alasan tertentu.
Jika skenario semacam ini terjadi dan email marketing yang dikirimkan tidak responsif, hal ini bisa jadi menyulitkan pengguna dalam mengetahui konten email maupun dalam melakukan action tertentu.
Untuk itu, sangat penting membuat email marketing bisa menyesuaikan ukuran layar dan compatible dengan email client yang berbeda-beda.
Jika untuk desktop, tampilan dan layout email marketing bisa dikreasikan dengan format multi-column. Sedangkan, untuk mobile, sangat disarankan untuk membuat tampilan dalam format single-column sehingga sesuai dengan karakteristik perangkatnya.
Gunakan image format yang diterima berbagai email client
Tidak semua email client mendukung setiap format gambar. Pun ada email client yang secara default memblokir tampilan gambar dalam email.
Untuk itu, penting untuk mengoptimasi setiap image file yang ada pada sebuah email marketing.
Yang pertama ialah dari format gambar yang digunakan. Hingga saat ini, .jpg dan.jpeg masih menjadi opsi terbaik untuk email marketing karena hampir seluruh email client mendukung format ini.
Selain itu, .jpg dan .jpeg mudah dikompresi, sehingga sangat sesuai untuk kebutuhan email marketing yang setiap file gambarnya dianjurkan tidak lebih dari 50kb.
Alternatif selain .jpg dan .jpeg ialah .gif, jika gambar tidak memiliki banyak warna, atau .png, jika dibutuhkan layer transparan atau kualitas gambar tertentu.
Jangan menggunakan .svg dan .webp meskipun format ini dinilai menjadi format gambar yang lebih baik untuk website dibandingkan dengan .jpeg dan .jpg.
Hal ini karena masih ada banyak email client yang belum mengoptimasi penggunaan .svg dan .webp, sehingga gambar kemungkinan besar tidak akan tampil saat email dibuka oleh user.
Selain pemilihan format gambar yang tepat, sangat dianjurkan pula untuk memberikan alt text pada setiap gambar, terutama gambar-gambar yang memiliki fungsi esensial dalam email seperti digital banner, product showcase, dst.
Alt text adalah konten penjelas gambar yang akan muncul jika gambar tidak dapat dimuat karena alasan tertentu.
Namun, di beberapa kasus, ada juga kejadian di mana alt text tidak muncul dan gambar tidak dapat dimuat, sehingga yang nampak hanyalah outline dan icon broken image.
Kendati demikian, hal itu adalah kasus spesial dan tidak sering terjadi, sehingga masih sangat disarankan untuk memberikan alt text pada setiap image.
Tampilkan setiap block mulai dari header hingga footer secara jelas
Jika Anda perhatikan secara saksama, beragam email marketing selalu mengikuti format atau struktur yang sama.
Dimulai dari top header yang biasanya berisi logo, header menu atau header banner, beberapa body content, CTA, dan footer yang memuat informasi perusahaan hingga copyright information, privacy policy, dan subscription preferences.
Hal ini bukannya tak beralasan karena struktur semacam ini memudahkan user dalam membaca dan mengekstrak informasi dari sebuah email.
Maka dari itu, menampilkan setiap bagian email sesuai dengan urutan yang tepat merupakan hal fundamental yang harus diperhatikan, terlebih pada bagian footer.
Pada footer, informasi dan fitur seperti privacy policy dan subscription preferences seringkali disepelekan bisnis.
Beberapa bisnis bahkan ada yang menghilangkan opsi unsubscribe pada emailnya atas dasar takut kehilangan kontak di databasenya.
Hal ini justru membuat email marketing menjadi jauh lebih tidak profesional, di mana menghilangkan fitur unsubscribe sama saja dengan menggugurkan esensi skema berlangganan pada sebuah email marketing.
Pastikan semua elemen email mudah dibaca dan dilihat
Salah satu penyebab email marketing nampak tidak profesional ialah tampilan keseluruhan yang tidak user-friendly.
Beberapa bisnis menggunakan desain dan elemen grafis yang terlalu kompleks dan eksesif, sehingga tampilan email menjadi terlampau penuh dan sulit ditelisik informasinya.
Ada juga tampilan kacau yang diakibatkan oleh kesalahan penulisan html atau kode html yang digunakan tidak disesuaikan dengan CSS untuk email client dan browser yang berbeda-beda.
Jika kendalanya ialah teknis, maka perlu ditelusuri dan dilakukan testing terlebih dahulu, mana kode yang bermasalah dan bagaimana mengoptimasinya.
Sedangkan, jika kendalanya ialah desain, maka simplifikasi desain perlu dilakukan.
Pasalnya, email marketing yang mudah dibaca dan dilihat adalah email marketing yang nampak sederhana dan minimalis, dengan cukup white space sehingga tidak menjemukan mata.
Berikan CTA yang jelas
CTA merupakan elemen yang bisa dibilang wajib dalam sebuah email marketing.
Pasalnya, adanya CTA memberikan alur yang jelas yang diharapkan untuk dilakukan oleh user melalui email marketing, seperti pembelian, registrasi kegiatan tertentu, download, dan beragam hal lainnya.
Dikarenakan fungsinya yang esensial, CTA haruslah nampak jelas sehingga user cepat mengetahui apa yang harus dilakukan setelah menerima dan membaca email tersebut.
Namun, dalam beberapa kasus, ada bisnis yang tidak menampilkan CTA sejelas yang semestinya, seperti penggunaan warna button yang senada dengan warna background, ukuran button yang terlalu kecil, hingga teks pada button yang terlalu kecil atau tipis.
Guna membuat CTA yang jelas, sangat disarankan untuk memilih warna button yang cukup kontras dengan background, menggunakan ukuran button yang masih terlihat jelas meskipun berada pada zoom 70%, dan memilih jenis teks bold atau black dengan warna solid yang kontras dengan warna button.
Buat email tidak perlu loading time yang lama dan scroll yang banyak
Beberapa permasalahan email marketing lainnya yang menyebabkan email nampak kurang profesional adalah loading time yang lama dan jumlah scroll yang banyak.
Loading time yang lama menandakan kode html yang digunakan masih kurang clean, atau gambar yang dilampirkan pada email masih belum melalui di-compress.
Sedangkan, jumlah scroll yang terlalu banyak juga menandakan bahwa konten yang dilampirkan masih terlalu panjang, yang mana bisa disederhanakan dengan teknik copywriting yang benar.
Selain itu, konten teks yang terlalu padat juga akan nampak tidak profesional, sehingga ada baiknya paragraf panjang tersebut dibagi ke dalam paragraf-paragraf pendek atau dimodifikasi ke dalam jenis konten yang berbeda (seperti icon dan teks, dimuat dalam digital banner, dsb.).
Kesimpulan: Cara Membuat Email Marketing Nampak Profesional
Kesimpulan cara membuat email marketing nampak profesional adalah:
- Pastikan konten terbebas dari kesalahan penulisan
- Buat tampilan email menjadi responsif
- Gunakan image format yang diterima berbagai email client
- Tampilkan setiap block mulai dari header hingga footer secara jelas
- Pastikan semua elemen email mudah dibaca dan dilihat
- Berikan CTA yang jelas
- Buat email tidak perlu loading time yang lama dan scroll yang banyak
Cara-cara tersebut dapat Anda impementasikan dengan dukungan email marketing tool yang tepat dan menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan.
Seperti DocoBlast.
Jika Anda ingin menggunakan DocoBlast atau mencoba terlebih dahulu, hubungi kami di sini.