Email marketing merupakan salah satu strategi efektif yang dapat digunakan bisnis dengan mudah dan cenderung murah.
Namun, email marketing tidak datang tanpa masalah. Beragam hal menjadi tantangan dalam pelaksanaan email marketing.
Mulai dari mendapatkan open rate yang tinggi, membuat konten yang interaktif, hingga meyakinkan pembaca untuk melakukan action tertentu.
Guna menghadapi tantangan ini, bisnis harus memiliki strategi yang tepat.
Pasalnya, strategi yang kurang tepat justru akan menimbulkan kerugian, baik dari segi waktu maupun biaya per blastnya.
Jika Anda ingin melakukan blasting, ada kesalahan email marketing yang harus dihindari. Wajib.
Daftar Isi
- Kesalahan Email Marketing yang Harus Dihindari
- Menulis subject email yang terlalu panjang
- Blasting di waktu yang tidak tepat, tidak konsisten, dan tidak untuk desktop
- Mengirim email dan attachment yang terlalu besar
- Tidak memberikan CTA pada email yang dikirim
Kesalahan Email Marketing yang Harus Dihindari
Jika disebutkan satu per satu, sebenarnya kesalahan dalam email marketing yang harus dihindari dan bisa dicegah ada banyak.
Mulai dari penentuan tujuan hingga pengelolaan database.
Namun, jika dikerucutkan pada proses pengiriman email marketingnya, kesalahan tersebut dapat diambil 4 kesalahan besar.
Menulis subject email yang terlalu panjang
Berdasarkan studi, panjang pendeknya subject dari sebuah email sangat mempengaruhi open rate.
Email dengan subject yang terlalu panjang cenderung diabaikan oleh penerima.
Sedangkan, kebalikannya, email dengan subject yang terlalu pendek cenderung dibuka.
Salah satu faktor penyebab hal ini ialah kejelasan informasi yang bisa langsung dibaca dan dipahami.
Maka dari itu, sangat disarankan Anda membuat subject email yang cukup pendek, namun juga merangkum apa yang ingin Anda sampaikan melalui email.
Pasalnya, singkat saja tidak cukup jika tidak menjelaskan apa-apa.
Misalnya, Anda ingin blasting email tentang diskon tur ke Bali dan Anda memiliki subject sebagai berikut:
- Potongan harga 50% untuk berwisata di 5 destinasi di Bali, hanya bulan ini
Anda bisa mengubahnya menjadi:
- Diskon 50% liburan ke Bali, hanya bulan ini
Detail selebihnya dapat Anda sampaikan dalam konten email.
Dengan begitu, subject email Anda akan tetap menjual, namun singkat dan minimalis.
Sebenarnya, cara menulis subject email marketing yang menjual lebih dari sekadar menulis pendek.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang tips ini, Anda bisa membacanya di sini.
Blasting di waktu yang kurang tepat, tidak konsisten, dan hanya untuk versi desktop
Waktu blasting juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan email marketing.
Dalam konteks ini, waktu tidak hanya berarti bulan, minggu, atau hari.
Namun juga meliputi pemilihan jam.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki bisnis B2B dan ingin melakukan blasting, mengirim email pada pukul 3 sore akan berpeluang lebih besar untuk dibuka ketimbang yang dikirim pukul 3 pagi.
Atau, jika Anda memiliki bisnis B2C, mengirim email pada weekend atau di luar jam kerja kemungkinan menghasilkan open rate dan akhirnya sales yang lebih tinggi.
Namun, rumus ini belum tentu berlaku bagi seluruh jenis industri.
Pasalnya, tiap industri, bisnis, dan target marketing memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam mengecek email.
Selain waktu pengiriman, interval dan konsistensi juga menjadi penentu kesuksesan email marketing.
Pengiriman yang terlalu sering bisa membuat email Anda dicap sebagai spam dan akhirnya menghasilkan hard bounce rate yang tinggi.
Pengiriman yang terlalu jarang juga berpotensi mengorbankan engagement rate dengan pelanggan Anda.
Selain harus mengirim secara konsisten, Anda harus memahami waktu pengiriman yang tepat pula untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dan lagi, Anda juga harus mengoptimasi email Anda untuk versi mobile.
Hal ini karena lebih dari 50% email dibuka dari mobile.
Mengirim email dan attachment yang terlalu besar
Ukuran email dan attachment yang terlalu besar juga menjadi penentu dalam kesuksesan email marketing.
Selain berpotensi menghasilkan soft bounce rate yang tinggi, email semacam ini juga memerlukan waktu yang lama untuk dimuat.
Waktu loading yang lama berpotensi membuat pembaca malas mengetahui lebih lanjut tentang apa isi email Anda.
Seringnya, email yang seperti ini dibuat dengan kode html yang tidak cukup sederhana atau elemen visual grafis yang tidak dicompress.
Maka dari itu, sebelum mengirim, penting untuk memastikan bahwa ukuran email yang Anda kirimkan tidak terlalu besar.
Guna memastikan hal itu, Anda dapat melakukan testing ke beberapa alamat email dengan mail client yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, gmail dan outlook mungkin memiliki waktu load yang berbeda pula.
Anda sebaiknya memastikan bahwa waktu load email Anda cukup cepat untuk dibuka di mail client yang banyak digunakan pelanggan Anda.
Tidak memberikan CTA pada email yang dikirim
CTA adalah hal yang penting untuk dimasukkan dalam email Anda.
Pasalnya, tujuan dari CTA ialah mengajak pembaca untuk melakukan action tertentu, seringnya mengarahkan pembaca ke tujuan selanjutnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menyusun funnel sebelum mengirim email marketing.
Dengan memperjelas alur perjalanan online pembaca dari email marketing ke goals tertentu, Anda bisa membuat dan meletakkan CTA yang tepat di email Anda.
Dalam email marketing, peletakkan CTA pun tidak bisa dilakukan sembarangan.
Perlu dipastikan alur konten email Anda sudah benar.
Mulai dari hook, turun dengan strategi copywriting slippery slope hingga menuju CTA.
Tidak menyertakan CTA pada email yang dikirim jelas merupakan kesalahan email marketing yang harus dihindari.