
Desain menjadi semakin penting dalam menghasilkan pengalaman yang menyenangkan dan bahkan diterima bagi sebagian besar pengguna internet sekarang ini. Tren ini tidak akan hilang. Sebaliknya, seiring pengguna menjadi lebih cerdas dan terbiasa dengan desain yang ramah, maka grafik desain berkualitas akan terus meningkat. Oleh sebab itu, perlu dipelajari bagaimana tips desain email yang menarik.
Desain yang baik tidak harus berarti penggunaan grafik-grafik yang mewah dan keinteraktifan yang belum pernah dilihat pengguna sebelumnya. Desain seringnya lebih bergantung pada kesederhanaan dan fungsionalitas, seperti pada email HTML. Pentingnya desain email ada dua: pertama, desain memegang peran besar agar email kita bisa masuk ke inbox customer; ketika rintangan ini sudah dilewati, yang kedua adalah desain bisa membantu mendorong interaksi pengguna yang merupakan tujuan kita yang sesungguhnya.
Tantangan Membuat Desain Email
Tantangan desain email sangat signifikan. Bahkan, email yang didesain paling baik sekali pun masih bisa kesulitan masuk ke dalam inbox. Dengan mengasumsikan bahwa kita sudah punya cara sendiri untuk lolos dari filter spam, desain email yang buruk pun bisa menginspirasi penerima untuk menghapus pesan tersebut, yang lebih buruk lagi, akan ditandai sebagai spam.
Untungnya ada beberapa strategi terbaik yang telah terbukti untuk memastikan penerima tidak hanya menerima, tetapi juga membaca dan berinteraksi dengan pesan-pesan kita maksudkan.
1. Jangan Bergantung pada Gambar untuk Mengomunikasikan Pesan Email
Sering kali, para pembaca email cenderung mematikan fitur gambar secara default sebagai tindakan keamanan. Dengan demikian, berfokuslah pada kode HTML untuk memastikan semua email tampil dengan baik dan menarik. Kita bisa membuat akun email pribadi di beberapa penyedia layanan email untuk mengirim pesan tes atau menggunakan email pre-display tools untuk memeriksa bagaimana email kita akan tampil dengan gambar yang disimulasikan sebelum kita benar-benar mengirimnya. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa kita memiliki teks yang cukup untuk mendorong subscribers menampilkan gambar dan membaca seluruh email yang dikirimkan.
2. Gunakan Tag ALT dan Simpan Gambar di Web Server
Isi tag ALT dengan deskripsi tiap-tiap gambar sehingga penerima akan tahu apa gambar yang mereka tidak lihat sebelum mereka download. Jika gambar mengandung penawaran khusus, pastikan tag ALT menyampaikan hal tersebut. Selain itu, jangan tanam gambar dalam email, tetapi simpanlah gambar di server dan buat link di email kita. Hal itu akan mencegah gambar yang rusak atau menghindari pengaktifan spam filter yang mengategorikan email kita sebagai sampah.
3. Gunakan CSS In-line
CSS memberikan kemudahan dan fleksibilitas. Namun, dukungan untuk CSS ini berbeda-beda di antara setiap klien email. Beberapa klien email melepas fitur CSS tersebut sepenuhnya. Sangat penting untuk tidak menggunakan CSS eksternal, seperti yang ada dalam sebuah file pada suatu website. Namun, tanamlah CSS tersebut dalam email di bagian paling terakhir.
4. Periksa Dua Kali Kode Pemrograman yang Digunakan
Pastikan semua tag kita valid dan tertutup. Kita harus memastikan bahwa kode pemrograman sebersih mungkin untuk menghindari pemicu spam filter.
5. Masukkan Link Browser ke dalam Pesan Email
Jika semua strategi gagal, kita tentunya ingin menyediakan kepada penerima sebuah cara yang mudah untuk mengakses pesan kita. Masukkan sebuah link pada bagian teratas pesan kita sehingga mereka bisa menampilkan email kita di browser favorit mereka.
Kiat tambahan: Mintalah bantuan seorang profesional email HTML:
Email HTML sangat rumit karena memiliki metode web coding tertentu sehingga beberapa metode web coding hanya berlaku bagi klien email tertentu. Desainer yang baik akan tahu bagaimana memadukan keduanya dan mengujinya secara menyeluruh sebelum email dikirim.
Lima Hal yang Perlu Diperiksa untuk Pesan Email Transaksional
Untuk memanfaatkan secara penuh email transaksional, kita perlu memiliki strategi pesan yang kuat bersama dengan proses yang baik dan praktik pengumpulan data yang akan membantu memastikan pesan-pesan kita terkirim langsung ke inbox. Berikut lima hal terakhir yang perlu diperiksa kembali untuk memastikan email transaksional kita terkirim.

1. Apakah Pesan-pesan Kita Mencapai Inbox?
Email-email transaksional memiliki open rate dan CTR (Click Through Rate) yang lebih tinggi karena customer mengharapkannya dan bahkan menanti-nantinya. Sebanyak 20% dari email resmi yang rutin tidak terkirim karena ISP menganggap bahwa email tersebut adalah spam. Dengan demikian, kita harus terus memantau aliran email transaksional kita untuk mengidentifikasi kegagalan pengiriman dan melakukan tindakan preventif sebelum itu memengaruhi customer kita.
2. Seberapa Sering Email-email ini Dikirimkan?
Email–email transaksional perlu dikirim secara tepat waktu. Jika seorang customer melakukan order atau mendaftar akun, mereka menginginkan konfirmasi langsung dari tindakan tersebut. Jika mereka menunggu terlalu lama untuk bisa berkomunikasi dengan kita, customer kita akan kehilangan kepercayaan pada brand kita. Keterkiriman email menjadi penting di sini. Kita mungkin telah mengatur sistem-sistem kita untuk mengirim pemberitahuan instan, tetapi email–email kita mungkin diblokir sehingga mencegah customer untuk menerima pesan-pesan kita. Kalau begitu, lakukan investasi pada sumber daya untuk memastikan sistem sesuai dengan persyaratan ISP sehingga kita bisa sesuai dengan ekspektasi customer dan melindungi reputasi brand kita. Setiap ISP memiliki persyaratan yang berbeda-beda sehingga kita memerlukan sebuah alat untuk membantu kita di sini.
3. Apakah Kita Mendesain Email untuk Keterkiriman yang Optimum?
Gambar membuat email menjadi berat dan kesalahan HTML memicu spam filter serta memberikan pengalaman yang buruk kepada customer. Pertimbangkanlah pengguna ketika kita membuat email, bahkan email transaksional sekalipun. Selain itu, perlu juga diingat bahwa customer kita membaca email di banyak platform berbeda. Mulai dari ponsel cerdas hingga tablet, customer kita bisa membaca pesan di mana saja. Kita memiliki waktu yang terbatas untuk menyampaikan pesan. Pastikan kita menggunakannya dengan bijak.
4. Apakah Kita Menggunakan IP Khusus untuk Pesan-pesan Transaksional Kita?
Setiap IP memiliki reputasi pengirim sendiri yang digunakan oleh ISP untuk melakukan keputusan filter. Untuk benar-benar mengoptimalkan program email kita, pisahkan email transaksional dengan memakai satu atau lebih dari satu IP. Dengan cara ini, kita bisa memantau dan mendiagnosis kegagalan pengiriman potensial berdasarkan jenis email. Jika pesan email “permintaan pertemanan” kita dianggap sebagai spam, maka lebih mudah melakukan tindakan dan memecahkan masalah kita dengan cepat.
5. Apakah Email Server Kita Aman?
Pastikan kita tidak memiliki relay terbuka atau proxy terbuka. Ikuti praktik-praktik terbaik standar industri untuk keamanan jaringan dan server. Semua praktik email yang terbaik sekalipun tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak memiliki kontrol terhadap lingkungan kita. Pastikan kita bisa meluangkan waktu untuk memahami implikasinya terhadap bisnis kita dan sediakan alat serta keahlian yang tepat untuk menangani dan mengoptimalkan email flow kita.
Segera optimalkan deliverability email kita dengan tips desain email di atas agar promosi kita menggunakan email marketing bisa semakin maksimal. Silakan gunakan free email marketing dari DocoBlast untuk meraih hasil yang lebih maksimal.