16
April2015

Bagaimana Menganalisa Hasil Email Marketing (Tanpa Menghabiskan Banyak Waktu)

Menganalisa Hasil Email Marketing
Menganalisa Hasil Email Marketing

Anda suka ketika mengetahui email massal yang Anda kirim dibaca dan menyadari trafik yang meningkat karena Anda menggunakan strategi email marketing yang tepat.

Tapi, Anda mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk melihat hasil dari pengiriman email massal Anda secara rinci. Jika seperti itu keadaannya, Anda tidak sendirian.

Ketika dilakukan survei terhadap 1.200 pemilik bisnis kecil, sebanyak 49% mengatakan mereka tidak tahu dari mana harus menganalisa laporan email marketing mereka dan 40% mengatakan mereka tidak punya waktu untuk menganalisa (sumber dari Constant Contact).

Memanfaatkan pelaporan dan data analitik tidak butuh banyak waktu.

Membiasakan diri dengan laporan-laporan email marketing dapat membantu menghemat waktu, karena Anda akan tahu aktivitas marketing mana yang bekerja dan mana yang tidak layak dialokasikan banyak waktu. Ini juga akan memberi Anda kemampuan untuk menemukan key trends, melihat siapa yang merespon pesan (dan siapa yang tidak), dan mendapatkan inspirasi untuk ide-ide marketing berikutnya.

Di sini kita akan melihat bagaimana menganalisa laporan email marketing dan mengambil keputusan yang lebih cerdas dengan waktu yang lebih sedikit.

Hal-hal mendasar

Ketika mencermati laporan-laporan email, ada 5 hal yang harus Anda beri fokus, yaitu: open rate, Click-through rate, email bounces, spam, dan opt-out (berhenti berlangganan).

Berikut beberapa definisi istilah:

1.    Open rate – persentase orang yang membuka email Anda, dibandingkan dengan total jumlah orang yang dikirimi email tersebut.

2.    Click-through rate – persentase ‘klik’ dari link-link di dalam email Anda berdasarkan jumlah orang yang membuka email.

3.    Bounces – menunjukkan bahwa email Anda tidak terkirim ke seseorang yang ada dalam daftar kontak Anda.

4.    Spam – laporan spam berarti seseorang yang mendapatkan pesan Anda kemudian melaporkannya sebagai spam.

5.    Opt-outs – terjadi ketika seseorang pada daftar email melakukan unsubscribe (berhenti belangganan) dari daftar Anda.

Sekarang Anda sudah punya pemahaman yang lebih baik tentang beberapa dari istilah ini, selanjutnya mari memikirkan tentang apa yang angka-angka ini bisa sampaikan kepada Anda dan bagaimana mengatasi masalah-masalah Anda:

Bagaimana jika…

Open rates email saya tidak setinggi yang saya inginkan?

Open rates memungkinkan Anda mengetahui berapa banyak orang yang menerima email Anda dan lanjut dengan membuka serta membaca konten yang Anda kirim.

Jika open rates tidak seperti yang diharapkan, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

·         Frekuensi: Mulailah dengan mencari tahu seberapa sering audiens Anda ingin mendapat kiriman email dari Anda. Sekali setiap dua minggu adalah titik awal yang baik, tetapi Anda perlu bereksperimen dengan frekuensi untuk melihat frekuensi mana yang memberikan respon terbaik.

·         Pengenalan: Gunakan nama pengirim dan alamat email pengirim yang familiar untuk memastikan bahwa semua kontak Anda mengetahui bahwa email Anda yang datang kepada mereka.

·         Urgensi: Subject email Anda adalah hal pertama yang dilihat orang dalam inbox email mereka. Pastikan subject email menonjol dan mendorong orang untuk membuka email Anda saat itu juga.

Cukup banyak orang membuka email saya, tetapi tak satupun yang mengklik link-link di dalamnya?

Jika Anda melihat banyak yang membuka email, maka itu berarti Anda sudah memiliki audiens yang benar-benar menantikan berita/informasi/penawaran dari Anda. Tetapi jika link dalam email tidak diklik, maka konten dalam email Anda tidak cukup menarik sebagaimana seharusnya. Dari waktu ke waktu, respon kontak-kontak ini bisa semakin berkurang dan semakin kecil kemungkinan untuk membuka email Anda berikutnya.

Untuk menghindari masalah ini, perhatikan jenis konten apa yang menarik perhatian audiens Anda. Lihat kembali hasil email marketing untuk mencari dimana respon banyak terjadi, atau lihat jika ada sesuatu yang memiliki kinerja baik pada saluran-saluran media sosial.

Anda juga perlu mempermudah orang untuk melakukan tahap selanjutnya. Untuk mendapatkan click-through-rate yang tinggi, berfokuslah pada ketiga hal ini:

·         Call to Action  yang kuat: Paling baik menempatkan call to action di daerah teratas email sehingga pembaca tidak harus melakukan scroll terlalu jauh ke bawah untuk mendapatkan inti dari email. Selain berupa link, Anda juga bisa menggunakan tombol untuk lebih menonjolkan call to action.

·         Informasi yang padat dan jelas:  Menggunakan multimedia seperti gambar dan video merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan interaksi dan mengurangi jumlah teks dalam email Anda.

·         Desain yang ramah untuk perangkat mobile: Jangan lupakan subscriber Anda yang membaca email dari perangkat mobile. Mudahkan bagi mereka untuk berinteraksi dengan konten Anda pada layar yang kecil dengan menggunakan template satu kolom dan hindari ukuran huruf yang kecil. Cek terlebih dahulu bagaimana tampilan email Anda di perangkat mobile sebelum melakukan pengiriman dan sebelum menggunakan template email yang ramah untuk perangkat mobile.

Bagaimana jika email-email saya mengalami bounce, ditandai spam, atau mendapatkan terlalu banyak unsubscriber?

Bounce, laporan spam, dan unsubscribe adalah sesuatu yang perlu Anda jaga agar angkanya serendah mungkin. Perhatikan angka-angkanya, dan gunakan cara-cara ini jika jumlahnya lebih tinggi dari yang diperkirakan:

·         Bounce : Ada beberapa alasan mengapa email mengalami bounce, tetapi seringkali masalahnya adalah kontak yang sudah lama tidak diupdate. Jika Anda punya cara lain untuk menjangkau seorang kontak, mintalah data terbaru mereka ketika Anda ada kesempatan. Menghapus alamat-alamat email yang bermasalah akan membantu Anda mempertahankan open rate email yang baik.

·         Spam : Email marketing yang berbasis izin adalah cara terbaik untuk menghindari laporan spam. Selalu tanyakan kepada kontak sebelum menambahkan mereka ke dalam daftar email Anda. Berikan penjelasan tentang apa yang akan Anda kirim dan seberapa sering.

·         Opt-out (berhenti langganan): Beberapa unsubscribe dari waktu ke waktu bisa dianggap normal karena minat para kontak Anda juga berubah dan pesan-pesan Anda mungkin tidak lagi mereka anggap relevan, sebagaimana sebelumnya.

Menghubungkan hasil yang diperoleh dengan target yang ingin dicapai

Ketika Anda mulai memasukkan data-data laporan dan hasil analisis ke dalam strategi Anda, maka buatlah perubahan-perubahan kecil pada satu waktu dan analisa hasilnya lagi. Jangan melakukan perubahan yang terlalu drastis sekaligus, karena akan menimbulkan masalah bagi Anda dan audiens Anda.

Butuh bantuan untuk mendapatkan laporan email marketing Anda? Let us help you.

2 thoughts on “Bagaimana Menganalisa Hasil Email Marketing (Tanpa Menghabiskan Banyak Waktu)”

Leave a Reply